Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merujuk studi menyebut populasi nyamuk aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia setidaknya minimal 60 persen di lingkungan agar efektif menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Jadi salah satu target harus sampai pada 60 persen. Kalau kurang dari 60 persen kan kurang signifikan terhadap kasus DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Jumat.

Dinas Kesehatan berencana mengimplementasikan penyebaran nyamuk aedes aegypti dengan wolbachia di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat namun belum dipastikan waktu penyebarannya karena saat ini masih melakukan survei terkait kesiapan masyarakat di sana.

Baca juga: DKI lakukan survei kesiapan masyarakat sebelum sebar nyamuk mengandung bakteri wolbachia

Ani optimistis masyarakat siap, merujuk sosialisasi yang telah dilakukan dan pertanyaan yang mereka lontarkan selama ini.

"Kalau dari berbagai macam sosialisasi, dari respons, dari pertanyaan selama ini yang kami tangkap sepertinya siap. Bahkan beberapa bertanya kapan mulai disebar. Tapi kami harus memastikan. Keberhasilan sangat bergantung pada dukungan masyarakat," kata dia.

Kemudian, terkait mekanisme penyebaran, Ani menuturkan nantinya pemerintah meletakkan ember-ember berisi jentik nyamuk mengandung wolbachia di berbagai titik. Sejumlah orang akan ditunjuk memantau dan bertanggung jawab terhadap titik pelepasan.

Baca juga: Kemenkes targetkan kasus DBD turun dengan penyebaran nyamuk Wolbachia

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024