Bogor (Antara Megapolitan) - Hari Jadi Bogor (HJB) ke-535 yang jatuh pada tanggal 3 Juni, tahun ini diperingati lebih unik dan religius karena bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan 1438 Hijriah/2017.
"Untuk pertama kalinya HJB jatuh bertepatan dengan bulan Ramadhan, peringatan hari jadi Bogor akan lebih unik dan dipenuhi nuasa religius," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, usai kegiatan `cucurak` bareng wartawan di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Bima memastikan, peringatan HJB akan lebih meriah dari sebelumnya, hanya saja disesuaikan dengan suasana bulan puasa. Sehingga diharapkan menjadi momen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Nuansa keagamaan dan nuansa ibadah yang digagas Pemerintah Kota Bogor, dimulai dari tema sampai dengan kegiatan-kegiatannya bertemakan religius dan ibadah, misalnya festival marawis, kuliah subuh, pesantren kilat (sanlat), festival ta'jil dan yang lainnya.
"Paripurna akan kita laksanakan setelah Ashar, jadi setelah itu bisa buka puasa bersama," kata Bima.
Tetapi untuk acara Heularan lanjutnya, akan diundur pada pertengah Juli atau setelah Idul Fitri 1438 Hijriah, karena tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
"Nanti setelah Heularan akan ada acara Bogor Sundown Marathon, atau lari menjelang malam, ini juga akan memeriahkan HJB," kata Bima.
Bima menambahkan, walau kegiatan HJB lebih meriah tetapi masih dalam suasana lebih religius, tidak ada pesta berlebihan, fokus pada peningkatan nilai ibadah.
"Semua dinas sudah diminta menyesuaikan, termasuk di wilayah. Peringatan HJB akan diarahkan lebih religius," kata Bima.
Tahun lalu, peringatan HJB dirangkai dengan berbagai kegiatan seni dan budaya, seperti Istana Open, menjadi ajang meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Untuk pertama kalinya HJB jatuh bertepatan dengan bulan Ramadhan, peringatan hari jadi Bogor akan lebih unik dan dipenuhi nuasa religius," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, usai kegiatan `cucurak` bareng wartawan di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Bima memastikan, peringatan HJB akan lebih meriah dari sebelumnya, hanya saja disesuaikan dengan suasana bulan puasa. Sehingga diharapkan menjadi momen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Nuansa keagamaan dan nuansa ibadah yang digagas Pemerintah Kota Bogor, dimulai dari tema sampai dengan kegiatan-kegiatannya bertemakan religius dan ibadah, misalnya festival marawis, kuliah subuh, pesantren kilat (sanlat), festival ta'jil dan yang lainnya.
"Paripurna akan kita laksanakan setelah Ashar, jadi setelah itu bisa buka puasa bersama," kata Bima.
Tetapi untuk acara Heularan lanjutnya, akan diundur pada pertengah Juli atau setelah Idul Fitri 1438 Hijriah, karena tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
"Nanti setelah Heularan akan ada acara Bogor Sundown Marathon, atau lari menjelang malam, ini juga akan memeriahkan HJB," kata Bima.
Bima menambahkan, walau kegiatan HJB lebih meriah tetapi masih dalam suasana lebih religius, tidak ada pesta berlebihan, fokus pada peningkatan nilai ibadah.
"Semua dinas sudah diminta menyesuaikan, termasuk di wilayah. Peringatan HJB akan diarahkan lebih religius," kata Bima.
Tahun lalu, peringatan HJB dirangkai dengan berbagai kegiatan seni dan budaya, seperti Istana Open, menjadi ajang meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017