Badan Usaha Milik (BUM) Muhammadiyah menggandeng salah satu perusahaan BUMN, yakni PT Mitra Bumdes Nusantara (MBN) yang merupakan anak perusahaan Badan Urusan Logistik (Bulog), untuk bersama-sama membantu dan meningkatkan perekonomian Sukabumi.

"Hasil kerja sama antara BUM Muhammadiyah dengan perusahaan BUMN ini, terbentuknya Mitra Grosir Muhammadiyah (MGMu) yang diresmikan langsung oleh Ketua Umum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir di Jalan Raya Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (14/6)," kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sukabumi Masyur Sah, di Sukabumi, Jumat.

Menurut Masyur, MGMu ini merupakan hasil kolaborasi banyak pihak dan diharapkan berkontribusi dalam optimalisasi aset dan perdagangan. Kemudian PT Mitra Bumdes Nusantara (MBN) dalam hal investasi serta manajemen sistem.

Baca juga: Pemkab Sukabumi berkolaborasi dengan universitas kembangkan produk UMKM

Pihaknya menginginkan MGMu di Kabupaten Sukabumi bisa berjalan optimal dan menjadi inspirasi sebagai percontohan dan dikembangkan di daerah lain, yang tentunya bisa membantu peningkatan perekonomian organisasi dan masyarakat sekitar.

MGMu yang berlokasi di Boarding School (MBS) Kecamatan Cibadak ini menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat, alat tulis kantor hingga seragam sekolah yang tentunya harganya pun bersaing.

Sebelumnya, Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir usai meresmikan MGMu di Sukabumi, dalam sambutannya mengatakan pilar ekonomi harus sama kokoh dengan pilar pendidikan dan kesehatan.

Organisasi Muhammadiyah yang selama ini telah mengembangkannya salah satunya keberadaan MGMu yang menjadi contohnya, sehingga harus menjadi besar tidak hanya gedung saja tetapi, persediaan hingga jaringannya.

Baca juga: Wali Kota Sukabumi dan warga Muhammadiyah nonton bareng film "Buya Hamka"

Dari tahun 2021-2024 terjadi sebanyak 11 kecelakaan bus yang merenggut korban jiwa di atas 5 orang.

"Jika dalam waktu setahun kemudian kondisinya masih begini saja lebih baik ditutup. Setiap usaha harus berkembang setiap waktu, misalkan terjadi kendala harus mampu dipecahkan bersama. Maka pendidikan dan ekonomi harus berkolaborasi, karena ekonomi tanpa pendidikan tidak bisa berkembang dan sebaliknya," katanya pula.

Ia meyakini Muhammadiyah mampu membangun dan membesarkan pilar ekonomi bangsa, karena memiliki sumber daya manusia yang andal hasil didikan perguruan-perguruan tinggi Muhammadiyah.

Selain itu, setiap perguruan Muhammadiyah harus mampu menciptakan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada setiap generasi muda untuk berpikir maju serta menanamkan bisnis atau berdagang sesuai perintah Islam. Tidak hanya bisa banyak pendapat, tapi juga bisa banyak memberikan manfaat.

Baca juga: Festival kebudayaan dan pariwisata jadi salah satu penggerak ekonomi Sukabumi

Pemberdayaan ekonomi warga Muhammadiyah dilakukan dengan cara menjadi reseller di pengurus cabang dan ranting. MGMu juga berfungsi sebagai offtaker produk-produk lokal pertanian, peternakan, UMKM dan membantu pemasaran.

Komisaris PT Mitra Bumdes Nusantara Romdin Azhar mengatakan MGMu ini adalah model kolaborasi dengan sistem kerja sama bagi hasil. Dengan sistem tersebut, maka semua pihak yang terlibat wajib transparan perihal rencana dan realisasi keuangan. Pihak-pihak yang terlibat dalam kolaborasi ini wajib buka-bukaan, sehingga rencana dan realisasi keuangan menjadi terbuka dan transparan.

Pada peresmian tersebut juga dihadiri Komisaris PT Jamkrindo Muchlas Rowi, Direktur Kelembagaan dan Layanan PT Jamkrindo Abdul Bari dan sejumlah pejabat teras Pemkab Sukabumi dan Provinsi Jabar.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024