Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) membentuk tim pemantauan hewan kurban menjelang perayaan Idul Adha 1445 Hijriah.
Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu di Cibinong, Selasa, mengungkapkan tim ini memastikan seluruh hewan kurban sehat dan terbebas dari penyakit sehingga layak dikonsumsi setelah disembelih.
Tim pemantau yang disebar ke lapak-lapak penjualan ini juga diberikan tugas untuk memastikan pendistribusian hewan kurban dilakukan dengan cara-cara yang benar.
"Ini untuk memastikan hewan yang dijual dan dipasarkan di lapak-lapak penjual hewan kurban sehat dan layak baik dari sisi agama, sisi ukuran dan kesehatannya untuk dijadikan hewan kurban,” ujar Asmawa.
Baca juga: Pemkab Bogor gandeng IPB periksa kesehatan hewan kurban jelang Idul Adha
Sementara, Sub Koordinator Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Hardi Hendriwan menjelaskan pemeriksaan hewan kurban mulai dilaksanakan sejak H-30 atau 16 Mei 2024.
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini dilakukan guna mengantisipasi penyakit-penyakit yang dapat menyerang hewan, seperti penyakit kaki dan mulut (PMK) serta antraks.
Karena, penyakit yang kerap menyerang hewan berkaki empat ini belum sepenuhnya dinyatakan hilang dari Indonesia.
"Karena penyakit antraks dan PMK belum sepenuhnya dinyatakan bebas oleh Pemerintah RI, maka tindakannya melaksanakan vaksinasi, pelaksanaannya itu H-14 sudah selesai. Kenapa? Karena takutnya ada efek dari vaksin itu saat dipotong," ungkap Hardi.
Baca juga: Tirta Kahuripan Bogor salurkan hewan kurban ke masjid sekitar perusahaan
Ia menjelaskan, pengecekan kesehatan hewan kurban di ratusan lapak dagang melibatkan 67 petugas Diskanak dan dibantu 100 mahasiswa IPB University.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah menyiapkan tujuh posko, satu posko utama di kantor Diskanak dan enam lainnya terletak di masing-masing Puskeswan.
"Di samping itu kita juga akan melatih kader-kader pemotong hewan kurban yang pesertanya itu dari DKM, MUI atau tokoh masyarakat yang biasa melakukan pemotongan kita ingatkan lagi, dengan total peserta sebanyak 80 orang," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Bogor kerahkan mahasiswa untuk ikut periksa kesehatan hewan kurban
Hardi menyebutkan, tim tersebut juga akan tetap melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban pada H+1 hingga H+3 Idul Adha.
"Dari H-1 hingga H+3 itu pemeriksaan antemortem dan postmortem hewan," ujar Hardi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu di Cibinong, Selasa, mengungkapkan tim ini memastikan seluruh hewan kurban sehat dan terbebas dari penyakit sehingga layak dikonsumsi setelah disembelih.
Tim pemantau yang disebar ke lapak-lapak penjualan ini juga diberikan tugas untuk memastikan pendistribusian hewan kurban dilakukan dengan cara-cara yang benar.
"Ini untuk memastikan hewan yang dijual dan dipasarkan di lapak-lapak penjual hewan kurban sehat dan layak baik dari sisi agama, sisi ukuran dan kesehatannya untuk dijadikan hewan kurban,” ujar Asmawa.
Baca juga: Pemkab Bogor gandeng IPB periksa kesehatan hewan kurban jelang Idul Adha
Sementara, Sub Koordinator Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Hardi Hendriwan menjelaskan pemeriksaan hewan kurban mulai dilaksanakan sejak H-30 atau 16 Mei 2024.
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini dilakukan guna mengantisipasi penyakit-penyakit yang dapat menyerang hewan, seperti penyakit kaki dan mulut (PMK) serta antraks.
Karena, penyakit yang kerap menyerang hewan berkaki empat ini belum sepenuhnya dinyatakan hilang dari Indonesia.
"Karena penyakit antraks dan PMK belum sepenuhnya dinyatakan bebas oleh Pemerintah RI, maka tindakannya melaksanakan vaksinasi, pelaksanaannya itu H-14 sudah selesai. Kenapa? Karena takutnya ada efek dari vaksin itu saat dipotong," ungkap Hardi.
Baca juga: Tirta Kahuripan Bogor salurkan hewan kurban ke masjid sekitar perusahaan
Ia menjelaskan, pengecekan kesehatan hewan kurban di ratusan lapak dagang melibatkan 67 petugas Diskanak dan dibantu 100 mahasiswa IPB University.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah menyiapkan tujuh posko, satu posko utama di kantor Diskanak dan enam lainnya terletak di masing-masing Puskeswan.
"Di samping itu kita juga akan melatih kader-kader pemotong hewan kurban yang pesertanya itu dari DKM, MUI atau tokoh masyarakat yang biasa melakukan pemotongan kita ingatkan lagi, dengan total peserta sebanyak 80 orang," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Bogor kerahkan mahasiswa untuk ikut periksa kesehatan hewan kurban
Hardi menyebutkan, tim tersebut juga akan tetap melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban pada H+1 hingga H+3 Idul Adha.
"Dari H-1 hingga H+3 itu pemeriksaan antemortem dan postmortem hewan," ujar Hardi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024