Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menganggarkan Rp1,2 miliar untuk penataan taman yang usang termasuk Taman The Window di Bundaran Badami yang saat ini belum selesai pembangunannya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang Iwan Ridwan di Karawang, Minggu, menyampaikan bahwa anggaran Rp1,2 miliar itu dialokasikan untuk merevitalisasi sekitar 10 taman yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Karawang.
Anggaran Rp1,2 miliar tersebut di antaranya untuk biaya perbaikan lampu, perawatan tiang lampu hingga penghijauan kembali.
Sesuai dengan data yang dihimpun, pembangunan taman di Bundaran Badami telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah. Pada tahap pertama atau pada tahun 2022 dialokasikan anggaran sekitar Rp1,8 miliar.
Kemudian pada tahap kedua, di tahun 2023 juga dialokasikan anggaran sekitar Rp6 miliar yang saat itu ditargetkan selesai pembangunannya pada akhir tahun 2023.
"Tapi sampai sekarang belum juga selesai pembangunannya. Ini sangat disayangkan, karena sudah banyak anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan taman itu," kata Yusuf Nurwenda, salah seorang aktivis di Karawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang Iwan Ridwan di Karawang, Minggu, menyampaikan bahwa anggaran Rp1,2 miliar itu dialokasikan untuk merevitalisasi sekitar 10 taman yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Karawang.
Anggaran Rp1,2 miliar tersebut di antaranya untuk biaya perbaikan lampu, perawatan tiang lampu hingga penghijauan kembali.
Sesuai dengan data yang dihimpun, pembangunan taman di Bundaran Badami telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah. Pada tahap pertama atau pada tahun 2022 dialokasikan anggaran sekitar Rp1,8 miliar.
Kemudian pada tahap kedua, di tahun 2023 juga dialokasikan anggaran sekitar Rp6 miliar yang saat itu ditargetkan selesai pembangunannya pada akhir tahun 2023.
"Tapi sampai sekarang belum juga selesai pembangunannya. Ini sangat disayangkan, karena sudah banyak anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan taman itu," kata Yusuf Nurwenda, salah seorang aktivis di Karawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024