Jakarta (Antara Megapolitan) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah memerintah Danpuspomau untuk proses penyelidikan kasus penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya Anggota Yonko 464 Paskhas, Praka Yudha Prihartanto, di RS Lanud Abdurachman Saleh Malang pada Kamis (11/5).
"Saya menyampaikan permohonan maaf dan turut berduka cita kepada keluarga Almarhum atas meninggalnya Praka Yudha Prihartanto," kata KSAU dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.
Ia juga meminta agar Danpuspomau untuk menindak tegas para perwira apabila diduga terbukti bersalah, dan akan dijatuhi hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Saat ini Pomau Lanud Abdulrachman Saleh Malang sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut," ucap Hadi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marseka Pertama TNI Jemi Trisonjaya menjelaskan, kronologis kejadian tersebut berawal tiga orang perwira remaja Paskhas atas nama Lettu MP, Letda AJ dan Letda IH, mendapat perintah dari atasannya Kapten Pas NP selaku Pjs Pasiops untuk membina Praka Yudha yang sedang ada masalah utang piutang.
Setiap ditanya oleh ketiga perwira tersebut untuk apa penggunaan uang tersebut, kata Jemi, korban menjawab selalu berbelit-berbelit yang akhirnya diberikan tindakan oleh para perwira tersebut dengan dikunci di salah satu kamar di barak.
Akan tetapi korban malah mencoba kabur melalui kaca nako yang ada di kamar, namun dapat tertangkap lagi oleh para perwira yang mendapat tugas pembinaan dan diamankan kembali.
Pada Kamis (11/5), sekitar pukul 11.05 WIB. Praka Yudha minta izin ke kamar mandi dan dilepas ikatannya di antar ke kamar mandi. Sekitar 10 menit di kamar mandi Letda AJ yang mendapat tugas menjaga menanyakan, "Yud ngapain kok lama sekali" dan di jawab oleh Praka Pudha "siap Ndan sebentar lagi".
Korban keluar kamar mandi sambil berlari dan hampir menabrak Letda AJ menuju ke dalam barak dan diikuti hingga kedalam barak dan korban mengambil pisau komando.
Letda AJ menanyakan "kamu mau nyerang saya?, lalu korban menjawab "siap tidak ndan, saya mau bunuh diri, sambil menusukan pisau komandonya dari sisi sebelah kanan tembus ke sebelah kiri".
Letda AJ teriak untuk minta bantuan ke anggota yang berada di luar barak dan segera di evakuasi ke RSAU Lanud Abdulrachmann Saleh menggunakan kendaraan Batalyon Paskhas 464, yang di dampingi oleh Lettu Pas MP dan Letda Pas AJ.
Pada pukul 11.28 WIB, dokter yang menangani menyatakan korban telah meninggal dunia.
Saat ini, kata Jemi, Komandan Korpaskhas sudah berada dilokasi untuk melihat dan mendengar secara langsung dari anak buahnya yang terlibat pembinaan tersebut, serta tidak menginginkan terkesan untuk ditutupi kejadian yang sebenarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Saya menyampaikan permohonan maaf dan turut berduka cita kepada keluarga Almarhum atas meninggalnya Praka Yudha Prihartanto," kata KSAU dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.
Ia juga meminta agar Danpuspomau untuk menindak tegas para perwira apabila diduga terbukti bersalah, dan akan dijatuhi hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Saat ini Pomau Lanud Abdulrachman Saleh Malang sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut," ucap Hadi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marseka Pertama TNI Jemi Trisonjaya menjelaskan, kronologis kejadian tersebut berawal tiga orang perwira remaja Paskhas atas nama Lettu MP, Letda AJ dan Letda IH, mendapat perintah dari atasannya Kapten Pas NP selaku Pjs Pasiops untuk membina Praka Yudha yang sedang ada masalah utang piutang.
Setiap ditanya oleh ketiga perwira tersebut untuk apa penggunaan uang tersebut, kata Jemi, korban menjawab selalu berbelit-berbelit yang akhirnya diberikan tindakan oleh para perwira tersebut dengan dikunci di salah satu kamar di barak.
Akan tetapi korban malah mencoba kabur melalui kaca nako yang ada di kamar, namun dapat tertangkap lagi oleh para perwira yang mendapat tugas pembinaan dan diamankan kembali.
Pada Kamis (11/5), sekitar pukul 11.05 WIB. Praka Yudha minta izin ke kamar mandi dan dilepas ikatannya di antar ke kamar mandi. Sekitar 10 menit di kamar mandi Letda AJ yang mendapat tugas menjaga menanyakan, "Yud ngapain kok lama sekali" dan di jawab oleh Praka Pudha "siap Ndan sebentar lagi".
Korban keluar kamar mandi sambil berlari dan hampir menabrak Letda AJ menuju ke dalam barak dan diikuti hingga kedalam barak dan korban mengambil pisau komando.
Letda AJ menanyakan "kamu mau nyerang saya?, lalu korban menjawab "siap tidak ndan, saya mau bunuh diri, sambil menusukan pisau komandonya dari sisi sebelah kanan tembus ke sebelah kiri".
Letda AJ teriak untuk minta bantuan ke anggota yang berada di luar barak dan segera di evakuasi ke RSAU Lanud Abdulrachmann Saleh menggunakan kendaraan Batalyon Paskhas 464, yang di dampingi oleh Lettu Pas MP dan Letda Pas AJ.
Pada pukul 11.28 WIB, dokter yang menangani menyatakan korban telah meninggal dunia.
Saat ini, kata Jemi, Komandan Korpaskhas sudah berada dilokasi untuk melihat dan mendengar secara langsung dari anak buahnya yang terlibat pembinaan tersebut, serta tidak menginginkan terkesan untuk ditutupi kejadian yang sebenarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017