Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat berkomitmen mewujudkan Bogor Kota Sehat dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peran Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).
"Keberadaan Posbindu manfaatnya dirasakan oleh masyarakat, dilihat dari Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor dengan angka harapan hidup saat ini mencapai 69 tahun," kata Kepala Bidang P2P Ranta Yuanita, dalam Seminar Kader Posbindu, di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Dinas Kesehatan Kota Bogor menyelenggarakan seminar kader Posbindu dengan tema "Peran Serta Posbindu menuju Kota Bogor Sehat" diikuti sebanyak 200 kader dari berbagai kelurahan yang ada.
Menurut Ratna, peran Posbindu sangat diperlukan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya, memberikan informasi kesehatan dan cara menjaga kesehatan melalui program-program penyuluhan.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah telah mendorong untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui program Germas yakni gerakan masyarakat sehat. Ada beberapa indikatornya seperti berolahraga 30 menit setiap hari, mengkonsumsi buah dan sayur, tidak merokok, rutin menimbang berat badan dan memeriksa kesehatan secara berkala terutama untuk hipertensi dan kolesterol.
"Penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, dan diabates ini paling tinggi jumlahnya, bahkan negara harus mengeluarkan anggaran hingga Rp18 triliun untuk membayar biaya kesehatan masyarakat," katanya.
Germas lanjutnya, menjadi salah satu langkah untuk mencegah penyakit tidak menular di masyarakat yang perlu dimasifkan. Agar masyarakat menjadi hidup sehat sebagai gaya hidup.
"Karena penyakit tidak menular ini juga yang mempengaruhi harapan hidup sumber daya manusia kita," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Ratna, melalui seminar kader Posbindu, diharapkan para kader lebih mengaktifkan diri dan mengintensifkan lagi penyuluhan kesehatannya di masyarakat dengan terus menggalakkan Germas.
"Kader Posbindu menjadi ujung tombak kita di wilayah untuk mewujudkan Bogor Kota Sehat," kata Ratna.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Keberadaan Posbindu manfaatnya dirasakan oleh masyarakat, dilihat dari Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor dengan angka harapan hidup saat ini mencapai 69 tahun," kata Kepala Bidang P2P Ranta Yuanita, dalam Seminar Kader Posbindu, di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Dinas Kesehatan Kota Bogor menyelenggarakan seminar kader Posbindu dengan tema "Peran Serta Posbindu menuju Kota Bogor Sehat" diikuti sebanyak 200 kader dari berbagai kelurahan yang ada.
Menurut Ratna, peran Posbindu sangat diperlukan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya, memberikan informasi kesehatan dan cara menjaga kesehatan melalui program-program penyuluhan.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah telah mendorong untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui program Germas yakni gerakan masyarakat sehat. Ada beberapa indikatornya seperti berolahraga 30 menit setiap hari, mengkonsumsi buah dan sayur, tidak merokok, rutin menimbang berat badan dan memeriksa kesehatan secara berkala terutama untuk hipertensi dan kolesterol.
"Penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, dan diabates ini paling tinggi jumlahnya, bahkan negara harus mengeluarkan anggaran hingga Rp18 triliun untuk membayar biaya kesehatan masyarakat," katanya.
Germas lanjutnya, menjadi salah satu langkah untuk mencegah penyakit tidak menular di masyarakat yang perlu dimasifkan. Agar masyarakat menjadi hidup sehat sebagai gaya hidup.
"Karena penyakit tidak menular ini juga yang mempengaruhi harapan hidup sumber daya manusia kita," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Ratna, melalui seminar kader Posbindu, diharapkan para kader lebih mengaktifkan diri dan mengintensifkan lagi penyuluhan kesehatannya di masyarakat dengan terus menggalakkan Germas.
"Kader Posbindu menjadi ujung tombak kita di wilayah untuk mewujudkan Bogor Kota Sehat," kata Ratna.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017