Badan Usaha Milik Daerah PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) membangun infrastruktur mesin generator oksigen di sekitar area kilang minyak dan gas perusahaan sebagai upaya pengembangan lini bisnis baru.
Direktur Utama PT BBWM Prananto Sukodjatmoko mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut merupakan bagian dari diversifikasi usaha mengantisipasi kelangkaan minyak dan gas yang selama ini menjadi lini bisnis utama perusahaan.
"Sebab bisnis perusahaan tidak akan mampu berjalan optimal kalau hanya mengandalkan industri eksisting di sektor minyak dan gas, sumber daya tidak dapat diperbarui atau energi fosil yang kini semakin langka," katanya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Ia menjelaskan gagasan pengembangan usaha melalui pembangunan infrastruktur ini berawal dari pemberian bantuan hibah berupa mesin generator oksigen dari PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi pada awal Februari 2024 lalu.
Baca juga: BUMD Pemkab Bekasi kembangkan konsep bisnis baru antisipasi kelangkaan migas
Mesin tersebut semula dipersiapkan PT HMMI untuk membantu rumah sakit serta masyarakat yang membutuhkan oksigen saat Pandemi COVID-19, namun tidak digunakan lagi setelah pandemi berakhir.
Pemerintah Kabupaten Bekasi selaku penerima hibah kemudian menyerahkan mesin generator oksigen tersebut kepada PT BBWM untuk digunakan sebagai alternatif penunjang bisnis sebagaimana amanah pemberi bantuan, yakni mendatangkan nilai ekonomis bagi pendapatan pemerintah daerah.
"Kami dipercaya mengelola penggunaan mesin ini untuk menyuplai, menjaga, serta menjamin pasokan oksigen kepada rumah sakit negeri dan swasta, masyarakat, maupun layanan lain yang membutuhkan oksigen medis," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi resmikan PLTS PT BBWM yang kembangkan energi terbarukan
Prananto menyebut mesin generator oksigen tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 200 tabung ukuran besar, sehingga mampu melayani pasokan oksigen untuk kebutuhan medis sekaligus membantu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Mudah-mudahan nantinya bisa membantu meringankan sedikit beban kebutuhan oksigen. Kalau pangsa pasar dan profitnya bagus, bukan tidak mungkin kami akan menambah jumlah mesin produksi hingga karyawan sekaligus membantu meningkatkan pendapatan asli daerah," ujarnya.
Sekretaris PT BBWM Hilaludin Yusri mengatakan pembangunan infrastruktur mesin generator oksigen tersebut saat ini mulai memasuki tahap awal pengerjaan dengan target tuntas dalam tiga bulan ke depan.
Baca juga: DPRD Bekasi dukung diversifikasi usaha PT BBWM kembangkan energi surya
"Kami bangunkan gedung mesin tersebut, termasuk kantor karyawan serta tempat penyimpanan dan material partisi untuk meletakkan mesin oksigen itu," katanya pula.
Setelah pembangunan tuntas, perusahaan mulai melakukan tahap produksi oksigen medis dan menyalurkan produk ke sejumlah rumah sakit serta pelayanan medis lain yang membutuhkan.
"Harapan kami usaha pemasok oksigen medis ini ke depan bisa berjalan optimal dengan prospek profit tinggi, sehingga mampu membantu mendongkrak pendapatan asli daerah," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Direktur Utama PT BBWM Prananto Sukodjatmoko mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut merupakan bagian dari diversifikasi usaha mengantisipasi kelangkaan minyak dan gas yang selama ini menjadi lini bisnis utama perusahaan.
"Sebab bisnis perusahaan tidak akan mampu berjalan optimal kalau hanya mengandalkan industri eksisting di sektor minyak dan gas, sumber daya tidak dapat diperbarui atau energi fosil yang kini semakin langka," katanya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Ia menjelaskan gagasan pengembangan usaha melalui pembangunan infrastruktur ini berawal dari pemberian bantuan hibah berupa mesin generator oksigen dari PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi pada awal Februari 2024 lalu.
Baca juga: BUMD Pemkab Bekasi kembangkan konsep bisnis baru antisipasi kelangkaan migas
Mesin tersebut semula dipersiapkan PT HMMI untuk membantu rumah sakit serta masyarakat yang membutuhkan oksigen saat Pandemi COVID-19, namun tidak digunakan lagi setelah pandemi berakhir.
Pemerintah Kabupaten Bekasi selaku penerima hibah kemudian menyerahkan mesin generator oksigen tersebut kepada PT BBWM untuk digunakan sebagai alternatif penunjang bisnis sebagaimana amanah pemberi bantuan, yakni mendatangkan nilai ekonomis bagi pendapatan pemerintah daerah.
"Kami dipercaya mengelola penggunaan mesin ini untuk menyuplai, menjaga, serta menjamin pasokan oksigen kepada rumah sakit negeri dan swasta, masyarakat, maupun layanan lain yang membutuhkan oksigen medis," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi resmikan PLTS PT BBWM yang kembangkan energi terbarukan
Prananto menyebut mesin generator oksigen tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 200 tabung ukuran besar, sehingga mampu melayani pasokan oksigen untuk kebutuhan medis sekaligus membantu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Mudah-mudahan nantinya bisa membantu meringankan sedikit beban kebutuhan oksigen. Kalau pangsa pasar dan profitnya bagus, bukan tidak mungkin kami akan menambah jumlah mesin produksi hingga karyawan sekaligus membantu meningkatkan pendapatan asli daerah," ujarnya.
Sekretaris PT BBWM Hilaludin Yusri mengatakan pembangunan infrastruktur mesin generator oksigen tersebut saat ini mulai memasuki tahap awal pengerjaan dengan target tuntas dalam tiga bulan ke depan.
Baca juga: DPRD Bekasi dukung diversifikasi usaha PT BBWM kembangkan energi surya
"Kami bangunkan gedung mesin tersebut, termasuk kantor karyawan serta tempat penyimpanan dan material partisi untuk meletakkan mesin oksigen itu," katanya pula.
Setelah pembangunan tuntas, perusahaan mulai melakukan tahap produksi oksigen medis dan menyalurkan produk ke sejumlah rumah sakit serta pelayanan medis lain yang membutuhkan.
"Harapan kami usaha pemasok oksigen medis ini ke depan bisa berjalan optimal dengan prospek profit tinggi, sehingga mampu membantu mendongkrak pendapatan asli daerah," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024