Aparat Kepolisian Resor (Polres) Lumajang, Jawa Timur mengerahkan satu ekor anjing unit K9 untuk membantu Tim SAR gabungan dalam pencarian korban longsor di Desa Pronojiwo yang belum ditemukan.

"Kami punya satuan anjing K9 yang dibawa ke lokasi tanah longsor dan anjing tersebut diperbantukan untuk mempercepat pencarian korban yang tertimbun longsor dan belum ditemukan," kata Kapolres Lumajang AKBP Mohammad Zainur Rofik dalam keterangan tertulis yang diterima di kabupaten setempat, Kamis.

Selain melibatkan anjing pelacak, pencarian korban longsor juga melibatkan lima unit alat berat untuk melakukan pencarian dengan cara mengeruk setiap sisi dari material longsor.

Baca juga: Jalur KA KM 87+500 Stasiun Pohgajih Blitar, Jatim tertimbun longsor

Sementara itu, Pawang Anjing Pelacak Unit K9 Polres Lumajang, Aipda Fajar mengatakan pencarian korban dengan menggunakan anjing pelacak mengalami kendala yakni timbunan tanah longsor yang cukup tebal, sehingga menyulitkan proses pencarian korban.

"Kendati demikian, anjing pelacak terus bergerak. Tim K9 membawa kaos milik korban yang dibawa oleh pihak keluarga dan anjing terlihat beberapa kali mengendus gundukan tanah longsor," tuturnya.
Hingga Kamis pagi tercatat sudah ada dua korban yang ditemukan Tim SAR gabungan yakni Kusnadi (40) warga Desa Pronojiwo yang ditemukan pada Selasa (5/6) sore dan Dwi Suprapto (35) warga Desa Pronojiwo yang ditemukan pada Rabu (5/6) siang.

Baca juga: Sebanyak 27 Orang di Ponorogo Hilang Tertimbun Longsor

Sebelumnya tebing yang longsor menimpa empat orang penambang pasir di Dusun Supit, Desa/Kecamatan Pronojiwo tepatnya berada di aliran lahar Gunung Semeru yang bersebelahan dengan kawasan Perhutani petak 4 pada Selasa (4/6) pukul 11.30 WIB.

Empat orang tertimbun material tanah longsor tersebut yakni yakni Junaedi (26) warga Kabupaten Malang, Dwi Suprapto (35) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Kusnadi (40) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Rohim warga Desa Sidomulyo-Kecamatan Pronojiwo.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024