Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar edukasi penanganan kekeringan sebagai mitigasi bencana alam hidrometeorologi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat di Jonggol, Rabu, mengungkapkan dalam kegiatan mitigasi bencana kali ini BPBD bekerja sama dengan pemasok air setempat untuk mengembangkan rencana konservasi air.

"Melalui penggunaan sumur resapan, memperhatikan penggunaan lahan pribadi dengan mempertimbangkan konservasi air," ungkap Ade Hasrat.

Pada kegiatan edukasi tersebut, BPBD Kabupaten Bogor juga menyampaikan perencanaan dan pengelolaan penyimpanan air di dalam wadah besar dalam jangka waktu lama.

Baca juga: BPBD: 37 dari 40 kecamatan di Bogor terdampak kekeringan

Menurut dia, upaya menampung air hujan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, memastikan kebersihan air yang ditampung atau disimpan, serta membudayakan penanaman sayur dan buah yang tahan cuaca kemarau.

BPBD Kabupaten Bogor juga melakukan edukasi mengenai konsep TRAP (Tampung, Resapkan, Alirkan dan Pelihara) serta mengelola sumber air bersih dan tempat penampungan air baik itu waduk, embung, dan lainnya.

“Datangnya bencana tidak bisa diprediksi dan diduga-duga. Untuk itu perlu mitigasi bencana yang baik agar setidaknya bisa mengurangi resiko bencana," ujarnya.

Baca juga: Warga diminta berhemat, BPBD distribusikan air bersih

Ade Hasrat berharap sosialisasi dan edukasi tersebut dapat meminimalisir dampak bencana kekeringan. Karena, kata dia, meskipun Bogor dikenal sebagai kota hujan, tapi ancaman kekeringan selalu mengintai.

Sementara Camat Jonggol Andri Rahman mengatakan wilayah yang ia pimpin merupakan salah satu wilayah dengan potensi bencana alam kekeringan.

"Melalui kegiatan sosialisasi bencana alam hidrometeorologi tentunya bisa meningkatkan pemahaman dan memperkuat jajaran Pemerintah Kecamatan Jonggol dalam melakukan mitigasi bencana jika terjadi kekeringan," kata Andri.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024