Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Tren pertumbuhan positif pariwisata Lampung selama 2016, membuat Pemerintah Provinsi Lampung selama 2017 fokus membenahi dua destinasi wisata yang selama ini terbengkalai, yakni Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur, dan Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rahman, di Kabupaten Pesawaran.

"Tren kunjungan wisatawan dari Jakarta ke Lampung makin tinggi. Lampung kini tujuan utama berwisata warga Jakarta dan sekitarnya. Dari beberapa masukan yang disampaikan baik langsung maupun lewat berbagai masukan, infrastruktur ke destinasi wisata menempati urutan pertama, disusul fasilitas di lokasi wisata," kata Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, di bandarlampung, Selasa (9/5/2017).

Dia menjelaskan, pada 2016 kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Lampung, mencapai 7,5 juta. Angka itu naik dari 5,5 juta wisatawan pada 2015. Destinasi  wisata terbanyak dikunjungi yakni Gunung Anak Krakatau, Pulau Pohawang, Teluk Kiluan, Tanjung Setia, TNWK, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Pilihan fokus ke TNWK, kata Ridho, karena kawasan ini lama terbengkalai. Beberapa fasilitas mulai rusak, padahal akses menuju ke sekolah gajah ini makin mudah dengan beroperasinya bus Damri dari Terminal Rajabasa, Bandar Lampung.
 
Demikian halnya atraksi gajah yang lama berhenti bakal diaktifkan kembali dengan berbagai pembenahan. Pembenahan itu, sebagai antisipasi beroperasinya Jalan Tol Trans Sumatera, karena TNWK makin mudah diakses.

Upaya mengangkat citra TNWK sebagai destinasi utama Lampung dilakukan oleh Pemprov Lampung dengan berbagai cara termasuk melalui film "Trinity The Nekad Traveller".

"TNWK ini satu-satunya sekolah gajah di Indonesia. Gajah Lampung itu lebih hebat dari gajah Thailand. Atraksi gajah harus jadi andalan pariwisata Lampung. Kami mengendors sejumlah selebriti agar ikut mempromosikan wisata Lampung," kata Ridho.

Pembenahan Akses Tujuan Wisata

Pilihan fokus membenahi TNWK dan Tahura Wan Abdul Rahman, menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Budiharto, karena kedua destinasi wisata itu dikelola pemerintah, sehingga lebih mudah ditangani.

"Destinasi wisata andalan lain, bisa dikembangkan oleh swasta. Pemerintah mendukung aksesnya. Sedangkan amenitas dan atraksi diserahkan ke masyarakat," kata Budiharto.

Dukungan Pemprov Lampung untuk pengembangan Tahura, yakni penyiapan lahan 20 hektare untuk berbagai kepentingan, seperti arena berkemah (camping groud), outbound, dan observatorium yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Sumatera (Itera).

"Tahura berada dalam pengembangan wisata pantai Barat. Jadi, selain ke Pohawang wisatawan punya tambahan destinasi," kata Budiharto.

Kedekatan Lampung dan Jakarta, menurut Budiharto, amat berdampak besar terhadap peningkatan kunjungan wisatawan. Terlebih dengan makin banyaknya penerbangan langsung yang menjadikan konektivitas Lampung ke berbagai kota seperti Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, makin mudah.

"Tahun ini Bandara Radin Inten II bakal berstatus internasional.  Artinya, angka kunjungan ke Lampung makin tinggi. Ini harus diantisipasi dengan fokus membenahi destinasi dan objek wisata, terutama akses," kata Budiharto. (RLs/HMS/ANT/BPJ/MTh).

Pewarta: Humas-Protokol Pemrov Lampung

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017