Bogor (Antara Megapolitan) - Lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan produk makanan baru So Imut yakni Sosis Rumput Laut yang dapat memberikan pilihan rasa bagi penyuka makanan yang populer tersebut.

"So Imut menjadi kudapan yang menyehatkan karena diolah tanpa pengawet dan tanpa MSG," kata ketua tim So Imut, M Habibur Rohman di Bogor, Senin.

Sosis Rumput Laut dikembangkan oleh lima mahasiswa IPB dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selain Habibur sebagai ketua tim ada juga.

Selanjutnya Desta Elpina, Arief Wardana Herlambang, Fajriansyah Hendra Pratama, dan Mifta Rizky Islamoriza. Mereka tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) IPB.

Habibur menjelaskan, So Imut (Sosis Rumput Laut) merupakan produk yang memanfaatkan rumput laut (Sargassum sp) sebagai bahan bakunya. Inovasi tersebut berhasil didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2017.

"So Imut bisa menjadi unggulan karena dapat dikonsumsi semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga usia dewasa," katanya.

Ia menjelaskan, produk sosis yang berbahan rumput laut tersebut belum ada di pasaran, hal ini yang mendorong timnya untuk mengembangkannya untuk dipasarkan secara luas ke masyarakat.

Keunggulan Sosis Rumput Laut selain sehat karena kandungan gizi yang terkandung dalam rumput laut dapat mencegah kolesterol, juga tidak menggunakan bahan pengawet dan MSG.

"Tujuannya agar lebih aman dan sehat, ditambah kandungan rumput laut di dalamnya," katanya.

Ia menyebutkan, rumput laut mengandung protein karbohidrat dan serat kasar. Zat-zata tersebut sangat baik untuk dikonsumsi sehari-hari karena mempunyai fungsi dan peran penting untuk menjaga dan mengatur metabolisme tubuh manusia.

"Kami yakin So Imut mampu bersaing dengan produk sosis lain karena memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh sosis lainnya," kata Habiburahman.

Desta Elpina salah satu anggota tim menjelaskan, saat ini So Imut dalam proses untuk dipasarkan secara lebih luas. Mulai dari pendaftaran izin dagang, dan izin usaha, termasuk mencari mitra untuk memproduksi skala rumah produksi.

"Kami sedang menuju ke arah pamasaran besar-besaran, saat ini sedang mencari mitra untuk memproduksi lebih banyak, termasuk perizinan dan izin dagang," kata Desta.

Ia juga menyebutkan produksi awal, So Imut mendapat dana dari Kemeristekdikti sebesar Rp10 juta untuk memproduksi, memasarkan dan mengemas produk inovasi yang dihasilkan. Tahap awal, So Imut telah melakukan uji pasar di kalangan kampus. Responnya banyak yang menyukai produk tersebut, bahkan sudah terjual 252 pcs.

"So Imut dikemas dalam satu kemasan isi enam pcs, dengan berat antara 180 sampai 190 gram. Kami hargai per bungkusnya Rp16 ribu," kata Desta.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017