Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memanfaatkan berbagai potensi sumber daya perairan baik tawar, payau maupun laut dalam upaya mengembangkan destinasi wisata berkelas dunia.

"Kabupaten Sukabumi banyak memiliki sumber daya air yang berpotensi untuk dijadikan lokasi tujuan wisata. Potensi tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya mengembangkan dunia wisata Kabupaten Sukabumi yang berkelas dunia," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Jumat.

Menurut Marwan, Kabupaten Sukabumi memiliki garis pantai sepanjang 117 km, namun yang baru termanfaatkan di bawah 50 persen. Belum lagi sumber daya air tawar, selama ini objek wisata yang paling dikenal wisatawan adalah arung jeram di Kecamatan Cikidang serta beberapa air terjun.

Baca juga: Tiga destinasi wisata di Kabupaten Sukabumi sudah mendunia
Baca juga: Puluhan ribu wisatawan padati objek wisata pantai selatan Sukabumi sepanjang libur lebaran

Padahal sumber air tawar seperti sungai juga bisa dimanfaatkan untuk dijadikan destinasi wisata lainnya seperti wisata pancing. Untuk mendukung pengembangan wisata pancing ini, pihaknya gencar melepas liar bibit ikan ke aliran sungai, sekaligus memberikan edukasi tentang larangan penggunaan listrik dan racun untuk menangkap ikan.

Kemudian, sumber air payau yang dimiliki kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini, pihaknya tengah mengembangkan wisata edukasi yakni kolaborasi antara sektor budidaya perikanan sidat dengan wisata.

"Jika potensi sumber daya air dikelola maksimal selain untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga, juga mampu meningkatkan perekonomian daerah khususnya masyarakat," tambahnya.

Baca juga: Ribuan wisatawan kunjungi objek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi

Marwan pun telah menginstruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan pemetaan terhadap potensi perairan yang bisa dikembangkan untuk dijadikan objek wisata. Selain itu, dalam pemanfaatan potensi ini Pemkab Sukabumi selalu melibatkan langsung masyarakat dalam hal pengelolaannya sehingga terjadi hubungan simbiosis mutualisme.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024