Bogor (Antara Megapolitan) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra Kota Bogor, Jawa Barat mulai menseleksi dan menyiapkan bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang akan berlaga di Pilkada 2018.

"PKS sudah siapkan lima nama calon dari internal partai, pada 11 Mei nanti akan diseleksi lagi menjadi tiga nama," kata Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto, usai deklarasi Koalisi Merah Putih Kota Bogor, Minggu.

Atang menyebutkan, dari tiga nama bakal calon internal PKS akan dikerucutkan lagi menjadi satu nama. Dan PKS juga terbuka untuk calon di luar partai baik itu yang diusung oleh Partai Gerindra yang kini menjadi sekutu.

Lima nama yang diusung oleh PKS yakni Ahmad Ru`yat Wakil Wali Kota Bogor periode sebelumnya yang pernah berkompetisi dengan Bima Arya pada Pilkada 2013. Empat nama lainnya, Atang Trisnanti, Najamuddin, Iwan Suryawan, dan Eki Muharam.

"Saat ini baru penjaring internal, kami juga akan melakukan penjaring eksternal partai. Ini melihat situasi di lapangan," kata Atang.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra, Sopia menyebutkan, pihaknya sudah membentuk badan pemenang Pilkada dan menyiapkan calon dari internal. Dari hasil pleno 5 Maret ada tujuh yang diusulkan, setelah diseleksi tanggal 15 April mengerucut menjadi dua dan akhirnya ada satu nama yang dicalonkan dari partai berlambang kepala garuda tersebut.

"Dari tiga nama yang diseleksi, mengerucut menjadi dua, dan kini sudah ada satu nama calon dari Gerindra," kata Sopian.

Sopian menambahkan, Gerindra ingin membangun komunikasi dengan partai politik lain karena untuk membangun Kota Bogor tidak cukup dengan dua atau tiga parpol, tetapi seluruh partai politik.

"Dengan Koalisi ini Gerindra bisa total membangun Kota Bogor dan memenangkan Pilkada 2018," katanya.

Ketua DPD PKS Atang Trisnanto menambahkan, menghadapi Pilada 2018 peran partai politik mendinamisasikan proses politik yang ada, sehingga mampu menghadirkan pasangan calon yang berkualitas.

"Pilkada 2018 akan dimulai, koalisi PKS dan Gerindra mampu membangun dinamisasi, menambah performa kerja mulai dari eksekutif maupun legeslatif," katanya.

Pada Pilkada 2013 PKS dan Gerindra tidak berada dalam satu perahu. Saat ini Gerindra berada di kubu parpol pendukung pemerintah bersama PAN dan Demokrat. Pada Pilkada 2018, Gerindra memilih berkoalisi dengan PKS, sementara PAN masih menunggu perkembangan politik di lapangan.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017