Sejumlah lapak pedagang hewan kurban mulai bermunculan di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah untuk memenuhi permintaan masyarakat setempat pada momentum kurban tahun ini.
Penjual hewan kurban Hamzah Nasir mengatakan sudah membuka lapak sejak empat pekan sebelum Idul Adha di wilayah Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara untuk memenuhi kebutuhan berkurban.
"Baru sepekan buka lapak, belum terlihat kenaikan permintaan. Tapi kalau melihat pengalaman tahun kemarin, pembeli mulai ramai mulai H-10 Idul Adha. Permintaan biasanya naik," katanya di Cikarang, Minggu.
Ia menyatakan momentum Hari Raya Idul Adha memang menjadi agenda rutin para pedagang hewan ternak seperti sapi dan kambing dengan membuka lapak dadakan sebagai bisnis utama mereka.
Baca juga: Pemkab proyeksi jumlah hewan kurban masuk Bekasi naik lima persen
Dirinya mengaku setiap tahun mampu mendatangkan ratusan ekor sapi dan kambing untuk memenuhi permintaan masyarakat yang hendak menjalankan ibadah kurban sesuai syariat Islam.
"Kami juga sudah mempersiapkan lapak atau kandang tambahan yang mampu menampung ratusan ekor kambing, sedangkan sapi ada kandang sendiri," katanya.
Hamzah menyatakan setiap satu ekor kambing dijual dengan harga bervariatif mulai dari Rp2-5 juta tergantung bobot serta kualitas. Sementara sapi dijual seharga Rp20-40 juta per ekor.
"Kalau harga kambing maupun sapi relatif masih sama seperti tahun sebelumnya, tergantung dari kualitas dan ukuran," ucapnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dwian Wahyudiharto mengatakan kemunculan lapak pedagang hewan kurban menjadi rutinitas tahunan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Penjualan hewan kurban di Kabupaten Bekasi lesu
Pada momentum ini para pedagang membuka lapak dadakan dengan harapan mampu meraup omzet tinggi dari hasil penjualan hewan kurban baik milik sendiri maupun melalui skema kerja sama dengan para pemasok dari luar daerah.
"Untuk ternak sapi, kambing, dan domba lokal di kisaran 10-15 persen. Mayoritas hewan kurban didatangkan dari luar seperti daerah lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Lampung," katanya.
Dwian mencatat sedikitnya 26.000 hewan kurban masuk wilayah Kabupaten Bekasi pada musim kurban tahun 2023. Jumlah itu terdiri atas 12.000 ekor sapi, 7.000 kambing, dan 7.000 domba.
Baca juga: Pemkab Bekasi pastikan kondisi kesehatan hewan kurban
Pihaknya melakukan pengawasan intensif terhadap hewan kurban yang dijual untuk memastikan seluruh hewan tersebut terhindar dari penyakit seperti PMK dan LSD hingga layak dijadikan hewan kurban menurut syariat agama.
"Monitoring sudah kita lakukan sejak dua pekan lalu dan nanti kita akan melepas resmi tim pengawas kesehatan hewan kurban pada awal Juni mendatang. Salah satu fokus tim ini adalah memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat, aman, utuh, dan halal diperjualbelikan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024