Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan mengecek kelayakan makanan jamaah calon haji Indonesia di Madinah sebelum didistribusikan, guna menjaga kualitas dan kehigienitasan.
"Kami memeriksa satu per satu," ujar Pengawas Katering PPIH Daker Madinah Mandradhitya di Madinah, Sabtu.
Jamaah calon haji Indonesia akan mendapatkan jatah makanan tiga kali setiap harinya, yakni pagi, siang, dan malam. Setiap harinya, menu makanan yang disajikan bervariasi agar jamaah tidak bosan.
Untuk menjaga kualitas makanan tersebut, setiap hari makanan yang akan disajikan tersebut dibawa ke kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah untuk diuji. Apabila lolos uji sampel maka makanan langsung didistribusikan.
Baca juga: Jamaah calon haji Indonesia diminta tidak merokok di sekitar kawasan Masjid Nabawi
Baca juga: BBKK Surabaya sampaikan kondisi kesehatan Hardjo Mislan calon haji tertua Indonesia
Khusus untuk makanan jamaah calon haji lansia, mendapat perlakuan khusus agar mudah dicerna dan selalu mengutamakan gizi, agar kondisi mereka terus bugar hingga puncak haji nanti.
"Jika dianggap tidak layak maka menu itu harus dikembalikan. Menu lansia harus lebih lunak," kata dia.
Menurut Dhitya, tim juga memeriksa ketidaksesuaian tingkat kematangan. Apabila dinilai tidak memenuhi standar, pihaknya langsung meminta bagian konsumsi untuk mengecek ke hotel.
"Kami mengecek kesesuaian menu dalam kontrak terkait rasa, aroma, tekstur dan tampilan," kata dia.
Baca juga: Jamaah calon haji disuguhi makanan khas Indonesia selama di tanah suci
Jika tidak memenuhi standar, ada evaluasi, tindak lanjut, misal basi atau rusak. Apabila basi maka pendistribusian makanan akan di setop terlebih dahulu.
Makanan jamaah bercita rasa nusantara. Sekitar 70 ton bumbu didatangkan langsung dari Indonesia guna memanjakan lidah para peserta calon haji.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kami memeriksa satu per satu," ujar Pengawas Katering PPIH Daker Madinah Mandradhitya di Madinah, Sabtu.
Jamaah calon haji Indonesia akan mendapatkan jatah makanan tiga kali setiap harinya, yakni pagi, siang, dan malam. Setiap harinya, menu makanan yang disajikan bervariasi agar jamaah tidak bosan.
Untuk menjaga kualitas makanan tersebut, setiap hari makanan yang akan disajikan tersebut dibawa ke kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah untuk diuji. Apabila lolos uji sampel maka makanan langsung didistribusikan.
Baca juga: Jamaah calon haji Indonesia diminta tidak merokok di sekitar kawasan Masjid Nabawi
Baca juga: BBKK Surabaya sampaikan kondisi kesehatan Hardjo Mislan calon haji tertua Indonesia
Khusus untuk makanan jamaah calon haji lansia, mendapat perlakuan khusus agar mudah dicerna dan selalu mengutamakan gizi, agar kondisi mereka terus bugar hingga puncak haji nanti.
"Jika dianggap tidak layak maka menu itu harus dikembalikan. Menu lansia harus lebih lunak," kata dia.
Menurut Dhitya, tim juga memeriksa ketidaksesuaian tingkat kematangan. Apabila dinilai tidak memenuhi standar, pihaknya langsung meminta bagian konsumsi untuk mengecek ke hotel.
"Kami mengecek kesesuaian menu dalam kontrak terkait rasa, aroma, tekstur dan tampilan," kata dia.
Baca juga: Jamaah calon haji disuguhi makanan khas Indonesia selama di tanah suci
Jika tidak memenuhi standar, ada evaluasi, tindak lanjut, misal basi atau rusak. Apabila basi maka pendistribusian makanan akan di setop terlebih dahulu.
Makanan jamaah bercita rasa nusantara. Sekitar 70 ton bumbu didatangkan langsung dari Indonesia guna memanjakan lidah para peserta calon haji.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024