Fintelite dan Qazwa bekerja sama untuk mempermudah proses permodalan dengan bantuan teknologi AI untuk membantu UMKM mendapatkan pembiayaan lebih cepat, mengurangi biaya operasional, dan memperluas akses pembiayaan.

Sebagai perusahaan keuangan AI yang berdiri dari Indonesia, Fintelite memiliki misi untuk menggunakan AI untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

"Kami berharap kolaborasi antara Fintelite dan Qazwa mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat UMKM dan juga mendorong inklusi keuangan sebesar 90 persen yang sesuai dengan target pemerintah Indonesia pada tahun 2024,” tutur CEO dari Fintelite, Nadia Amalia, Jumat.

Nadia menjelaskan bahwa dengan dua produk utama Fintelite, Product Character Recognition (OCR) dan Bank Statement Analyzer, dapat membantu Qazwa dalam mempercepat proses analisa kredit.

“Dengan mengimplementasikan teknologi AI dalam proses onboarding dan analisis pinjaman, kami berharap dapat mempercepat waktu pemrosesan analisa kredit, mengurangi risiko kredit, dan meningkatkan efisiensi baik secara waktu maupun biaya hingga dua sampai tiga kali lipat," ujarnya.

Selain menyediakan solusi ekstraksi data yang efisien, Fintelite juga dapat menganalisa lebih mendalam tentang kondisi keuangan calon nasabah. Mulai dari pola keuangan calon nasabah sampai kemungkinan fraud yang dilakukan.

“Sistem kami mampu mendeteksi indikator-indikator fraud dari rekening koran, seperti deteksi PDF creator yang menandakan rekening koran yang telah di edit, potensi window dressing, dan kapabilitas riil keuangan dari peminjam, dan masih banyak lagi,” jelas Nadia.

Dikry Paren selaku Direktur Utama Qazwa, menilai kolaborasi ini bukan hanya akan berdampak positif kepada UMKM tetapi juga untuk memberikan perasaan aman dan nyaman yang lebih bagi pemberi dana.

“Tidak hanya UMKM, pemberi dana juga mendapatkan kenyamanan dan keamanan lebih. Kolaborasi yang kami lakukan bersama Fintelite mampu membuat proses analisa pembiayaan kami berjalan lebih cepat dan meminimalisir adanya tindakan fraud dan human error karena adanya bantuan teknologi AI,” ucap Dikry.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024