Banyak orang menggunakan aplikasi perpesanan seperti WhatsApp untuk berbagi pemikiran dan informasi pribadi, baik itu sebuah pengakuan, perdebatan, atau lelucon sehingga privasi percakapan perlu dilindungi.

Terkait hal tersebut, WhatsApp memiliki perlindungan bawaan dengan enkripsi ujung ke ujung, yang memastikan hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa membacanya.

Dalam rangka Pekan Kesadaran Privasi pada 6 hingga 12 Mei, WhatsApp membagikan lima cara untuk menjaga privasi percakapan di aplikasi tersebut.

Pertama, lindungi akun dengan kunci sandi dan verifikasi dua langkah. Setelah mendaftarkan nomor telepon ke WhatsApp, pengguna dapat memilih untuk mengatur kunci sandi untuk verifikasi berikutnya.

Pengguna dapat menggunakan Touch ID, Face ID, atau kode sandi perangkat untuk memverifikasi diri dengan kunci sandi.

Baca juga: WhatsApp kini hadirkan empat opsi pemformatan teks pesan baru

Tambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah untuk memastikan pengguna adalah satu-satunya orang yang dapat mengakses akun WhatsApp dan tidak ada orang lain yang dapat membajak atau mengambil alihnya.

Setelah diaktifkan, siapa pun yang mencoba masuk menggunakan nomor pengguna atau mencoba menyetel ulang akun, akan diminta memasukkan PIN 6 digit. Ini melindungi akun pengguna dari serangan phishing dan upaya pengambilalihan oleh penipu.

Kedua, kendalikan informasi yang dibagikan. Privasi bukan hanya tentang mengamankan pesan, tapi juga tentang memiliki kontrol atas data pribadi.

WhatsApp menawarkan pengguna kemampuan untuk mengontrol siapa yang dapat melihat informasi profil mereka, pembaruan status, foto profil, terakhir dilihat, serta siapa yang dapat menambahkan ke grup.

Pengaturan privasi yang detail memungkinkan pengguna untuk dapat memilih kepada siapa mereka membagikan informasi, apakah dengan semua orang, hanya kontak, atau individu tertentu.

Baca juga: Sembilan cara pastikan kirim pesan WhatsApp dengan lebih aman

Dengan membatasi informasi yang dibagikan, pengguna dapat membantu melindungi privasi dan mengurangi risiko penyalahgunaan data.

Selanjutnya, lindungi informasi sensitif pada chat. Gunakan fitur sekali lihat untuk meningkatkan privasi dalam pengalaman berkirim pesan. Fitur ini memungkinkan pengguna mengirim foto, video, dan pesan suara yang akan hilang dari chat setelah penerima membukanya sekali.

Foto dan video sekali lihat tidak akan disimpan di foto atau galeri penerima. Mereka tidak dapat meneruskan, membagikan, atau menyalinnya. Penerima juga tidak akan dapat mengambil jepretan layar atau rekaman layar dari media yang dikirim menggunakan fitur ini.

Keempat, tambah lapisan keamanan dengan kunci chat. Pengguna dapat menyalakan fitur kunci chat untuk memberikan lapisan privasi tambahan ke chat tertentu. Untuk membaca atau mengirim pesan, pengguna harus membuka kunci chat menggunakan autentikasi perangkat, seperti kode sandi telepon, Face ID, sidik jari, atau kode rahasia yang dapat diatur.

Baca juga: WhatsApp tambah fungsi kode rahasia pada fitur "Chat Lock"

Chat ini akan dipisahkan dari chat pengguna yang lain di folder Chat yang dikunci. Pengguna juga bisa membuat kata sandi khusus yang berbeda dari kata sandi perangkat untuk melindungi chat yang mengandung informasi pribadi atau keuangan. Kunci Ccat melindungi chat paling privat, sehingga orang lain yang menggunakan ponsel pengguna tidak akan dapat melihatnya.

Terakhir, lakukan pemeriksaan privasi. Lakukan pemeriksaan privasi di aplikasi WhatsApp jika masih bingung mengenai pengaturan privasi mana yang sebaiknya digunakan.

Dengan demikian, pengguna dapat mengetahui lebih lanjut tentang fitur-fitur yang dapat menjaga agar percakapan tetap aman, serta dapat mengaktifkan fitur-fitur yang dibutuhkan, secara praktis dalam satu tempat yang sama.

Pewarta: Fathur Rochman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024