Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap memblokir gim-gim yang mengandung kekerasan, di antaranya Free Fire yang notabene cukup populer di kalangan anak-anak maupun remaja.
Rencana kebijakan tersebut merupakan efek dari masifnya keberadaan gim yang memicu dampak buruk bagi anak.
Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, disela-sela acara Jakarta Future Forum, Jakarta.
"Kita memang saat ini tengah membangun industri digital, salah satunya gim. Tapi memang ada dampak negatif yang harus menjadi perhatian, yaitu soal kekerasan," kata Sandiaga dalam keterangannya, Jumat.
Sandiiaga mengaku mendapat banyak laporan dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia).
Dikatakannya, gim seperti Free Fire sudah cukup meresahkan karena memicu kekerasan dan tindak kriminalitas terhadap anak
"Sekarang kami sedang menunggu hasil kajian resmi dari mereka (KPAI dan LPAI), kemudian kita akan kolaborasikan dengan (Kementerian) Kominfo," beber Menteri berlatar pengusaha ini.
"Kami tidak ragu memblokir game-nya, jika memang itu diperlukan demi melindungi anak-anak kita," lanjut Sandiaga.
Sandiaga lantas menceritakan pengalamannya berkunjung ke satu daerah. Tangannya tiba-tiba dipegang seorang ibu yang putranya kecanduan bermain game Free Fire.
"Ibu itu cerita, anaknya sudah candu (game Free Fire). Anaknya sudah sampai tahap pinjem uang, berhutang ke teman-temannya. Ini harus benar-benar kita waspadai," ujar Sandiaga.
Dia mengungkapkan bahwa negara memiliki visi yang jelas terhadap generasi bangsa. Yakni mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Salah satu yang harus dilakukan adalah menjaga anak-anak kita dari gim-gim yang membawa dampak kekerasan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Rencana kebijakan tersebut merupakan efek dari masifnya keberadaan gim yang memicu dampak buruk bagi anak.
Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, disela-sela acara Jakarta Future Forum, Jakarta.
"Kita memang saat ini tengah membangun industri digital, salah satunya gim. Tapi memang ada dampak negatif yang harus menjadi perhatian, yaitu soal kekerasan," kata Sandiaga dalam keterangannya, Jumat.
Sandiiaga mengaku mendapat banyak laporan dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia).
Dikatakannya, gim seperti Free Fire sudah cukup meresahkan karena memicu kekerasan dan tindak kriminalitas terhadap anak
"Sekarang kami sedang menunggu hasil kajian resmi dari mereka (KPAI dan LPAI), kemudian kita akan kolaborasikan dengan (Kementerian) Kominfo," beber Menteri berlatar pengusaha ini.
"Kami tidak ragu memblokir game-nya, jika memang itu diperlukan demi melindungi anak-anak kita," lanjut Sandiaga.
Sandiaga lantas menceritakan pengalamannya berkunjung ke satu daerah. Tangannya tiba-tiba dipegang seorang ibu yang putranya kecanduan bermain game Free Fire.
"Ibu itu cerita, anaknya sudah candu (game Free Fire). Anaknya sudah sampai tahap pinjem uang, berhutang ke teman-temannya. Ini harus benar-benar kita waspadai," ujar Sandiaga.
Dia mengungkapkan bahwa negara memiliki visi yang jelas terhadap generasi bangsa. Yakni mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Salah satu yang harus dilakukan adalah menjaga anak-anak kita dari gim-gim yang membawa dampak kekerasan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024