Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Bandung, Minggu.

Badan Geologi melaporkan wilayah pesisir Jawa Barat selatan umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara.

Baca juga: Tol Cipularang dan Padaleunyi dalam kondisi baik pascagempa magnitudo 6,5 di Garut

“Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat,” kata dia.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024