Jakarta (Antara Megapolitan) - Penyelenggara umrah, First Travel, menyatakan telah mengunjungi Kementerian Agama untuk menyampaikan klarifikasi sehubungan dengan pemberitaan tidak benar terkait dengan penundaan keberangkatan jamaah.

"Tim legal kami menyampaikan klarifikasi tentang maraknya penyebar-penyebar `hoax` yang menyudutkan kami di media sosial akhir-akhir ini," kata wakil manajemen First Travel, Icha Zulfida, dalam penjelasan di Jakarta, Rabu.

Manajemen FT, katanya, juga telah menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya kepada jamaah secara keseluruhan.

Icha menegaskan masalah keterlambatan sudah teratasi, di mana 45 anggota jamaah sudah diberangkatkan.

Atas kendala keberangkatan itu, mereka juga telah diberikan kompensasi yang sepadan.

Ia menjelaskan kabar yang sudah tersebar di masyarakat tersebut tidak benar, karena yang terjadi bukan kegagalan berangkat namun tertunda karena adanya kendala teknis.

Terkait dengan masalah itu, pengacara FT bahkan sudah menempuh jalur hukum terhadap oknum yang memviralkan berita "hoax" tersebut di berbagai media sosial.

Selama delapan tahun terakhir, pihaknya sudah melayani jamaah umrah Indonesia dengan harga terjangkau dan baik, sehingga FT pun semakin disegani dalam percaturan industri itu.

Prestasi itu terbukti dengan semakin banyaknya umat Islam yang berminat dan mendaftarkan keberangkatan umrahnya melalui perusahaan itu.

Selama periode keberangkatan November 2016-Maret 2017 saja, pihaknya berhasil memberangkatkan dan memulangkah 40.000 jamaah umrah tanpa kendala.

Oleh karena itu, pihaknya menilai pemberitaan tidak benar atau penyebaran berita "hoax" seperti yang mereka alami saat ini, adalah hal yang biasa terjadi dan selalu muncul setiap tahun.

Selain karena adanya perubahan-perubahan birokrasi yang harus diikuti, disinyalir kabar "hoax" juga dilatarbelakangi persaingan bisnis antartravel umrah.

Buktinya, hampir semua asosiasi umrah sekarang juga mengikuti strategi FT dengan menawarkan produk umrah paket murah.

"Ini merupakan bagian dari cobaan yang harus kami jalani. Alhamdulillah, segala isu dan fitnah tidak menyurutkan manajemen untuk terus melayani calon tamu-tamu Allah. Insya Allah kami komitmen untuk selalu menepati janji menjadi pelayan tamu Allah yang amanah," katanya.

Menurut Imam, seorang jamaah yang sudah berkali-kali berangkat umrah dengan fasilitas FT bahkan kemudian ditunjuk sebagai "tour leader" dan menjadi "smart agent" memberikan kesaksian bahwa sepanjang pengalamannya, FT tidak pernah mengalami kegagalan dalam memberangkatkan jamaahnya.

Akan halnya penjadwalan pemberangkatan yang membutuhkan waktu panjang --yang bisa mencapai satu tahun-- hal itu terkait dengan posisi istimewa FT sebagai penyelanggara umrah yang membantu jamaah berangkat dengan biaya terjangkau.

"Karena biaya terjangkau tentunya ada perbedaan, yaitu penjadwalan butuh waktu hampir setahun bahkan lebih. Tetapi sepanjang pengalaman saya, jadwal keberangkatan itu bisa dipastikan. Pasti berangkat. Saya harap jamaah semua tenang dan percaya manajemen akan mengatasi persoalan dengan pertolongan Allah SWT," katanya.

Ia mengatakan dengan paket promosi yang ekonomis, semua jamaah mesti menyadari konsekuensinya. Di samping giliran jadwal berangkat yang lama, dengan biaya yang rendah jamaah tentu saja tidak bisa memilih penginapan di hotel berbintang 4 atau 5.

Namun, sejauh ini para jamaah yang ia pandu selalu puas terhadap hotel yang disediakan FT karena pelayanan dan fasilitasnya cukup baik, dan yang paling penting tetap memadai untuk beristirahat selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017