Palestina mengapresiasi upaya yang telah dilakukan mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, yang merilis “Tinjauan independen tentang mekanisme dan prosedur untuk memastikan kepatuhan UNRWA terhadap prinsip netralitas kemanusiaan”.
Tinjauan tersebut atas permintaan Sekretaris Jenderal PBB dan penilaian rincinya dilakukan oleh Institut HAM dan Hukum Kemanusiaan Raoul Wallenberg yang berbasis di Swedia, Institut Chr Michelsen Norwegia dan Institut HAM Denmark.
Sebagaimana ditegaskan dalam laporan itu, UNRWA sangat diperlukan dan masih berperan penting serta tidak tergantikan dalam memberikan bantuan kepada jutaan pengungsi Palestina di semua sektor operasi yang tercantum dalam mandatnya.
Baca juga: Israel larang masuk lebih dari separuh misi UNRWA unutk kirim bantuan di Gaza utara
Baca juga: UNRWA sebut 84 persen faskes di Gaza terdampak agresi Israel
Selain itu, aturan dan prosedur UNRWA patut dicontoh dan menjadi standar tinggi bagi badan-badan PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya. Rekomendasi untuk meningkatkan standar akan sikap adil, kemanusiaan dan netralitas UNRWA yang sudah tinggi menjadi hal penting, demikian menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat.
Palestina akan bekerja sama dengan Sekjen dan Komjen UNRWA untuk memastikan bahwa mandat UNRWA terlaksana secara efektif sesuai dengan resolusi Majelis Umum yang relevan, termasuk resolusi 194 (III), 302 (IV) dan semua resolusi lainnya.
Berbagai resolusi tersebut adalah mengenai operasi UNRWA di Yordania, Lebanon, Suriah dan Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur, untuk memberikan bantuan, perlindungan dan bantuan darurat yang diperlukan kepada pengungsi Palestina, khususnya di tengah krisis di Jalur Gaza, tulis pernyataan tersebut.
Baca juga: Uni Eropa tunggu hasil penyelidikan atas tuduhan Israel sebelum putuskan pendanaan UNRWA
Laporan itu menjadi sebuah bukti komitmen PBB dan komunitas internasional untuk mengamankan mandat UNRWA sekaligus menjamin kesinambungan mereka hingga hak-hak pengungsi Palestina terwujud dan ditemukan solusi politik yang adil dan sesuai dengan hukum internasional dan resolusi PBB, kata kementerian.
“Negara Palestina berterima kasih kepada komunitas donor dan menyeru negara-negara yang memangkas pendanaan untuk segera mempertimbangkan lagi keputusan mereka dan terlibat dengan UNRWA guna memastikan dukungan yang diperlukan, keberlanjutan dan kemampuan mereka sehingga memungkinkan mereka memainkan peran penting dalam merawat pengungsi dan stabilitas kawasan,” lanjutnya.
Sumber: WAFA
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Tinjauan tersebut atas permintaan Sekretaris Jenderal PBB dan penilaian rincinya dilakukan oleh Institut HAM dan Hukum Kemanusiaan Raoul Wallenberg yang berbasis di Swedia, Institut Chr Michelsen Norwegia dan Institut HAM Denmark.
Sebagaimana ditegaskan dalam laporan itu, UNRWA sangat diperlukan dan masih berperan penting serta tidak tergantikan dalam memberikan bantuan kepada jutaan pengungsi Palestina di semua sektor operasi yang tercantum dalam mandatnya.
Baca juga: Israel larang masuk lebih dari separuh misi UNRWA unutk kirim bantuan di Gaza utara
Baca juga: UNRWA sebut 84 persen faskes di Gaza terdampak agresi Israel
Selain itu, aturan dan prosedur UNRWA patut dicontoh dan menjadi standar tinggi bagi badan-badan PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya. Rekomendasi untuk meningkatkan standar akan sikap adil, kemanusiaan dan netralitas UNRWA yang sudah tinggi menjadi hal penting, demikian menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat.
Palestina akan bekerja sama dengan Sekjen dan Komjen UNRWA untuk memastikan bahwa mandat UNRWA terlaksana secara efektif sesuai dengan resolusi Majelis Umum yang relevan, termasuk resolusi 194 (III), 302 (IV) dan semua resolusi lainnya.
Berbagai resolusi tersebut adalah mengenai operasi UNRWA di Yordania, Lebanon, Suriah dan Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur, untuk memberikan bantuan, perlindungan dan bantuan darurat yang diperlukan kepada pengungsi Palestina, khususnya di tengah krisis di Jalur Gaza, tulis pernyataan tersebut.
Baca juga: Uni Eropa tunggu hasil penyelidikan atas tuduhan Israel sebelum putuskan pendanaan UNRWA
Laporan itu menjadi sebuah bukti komitmen PBB dan komunitas internasional untuk mengamankan mandat UNRWA sekaligus menjamin kesinambungan mereka hingga hak-hak pengungsi Palestina terwujud dan ditemukan solusi politik yang adil dan sesuai dengan hukum internasional dan resolusi PBB, kata kementerian.
“Negara Palestina berterima kasih kepada komunitas donor dan menyeru negara-negara yang memangkas pendanaan untuk segera mempertimbangkan lagi keputusan mereka dan terlibat dengan UNRWA guna memastikan dukungan yang diperlukan, keberlanjutan dan kemampuan mereka sehingga memungkinkan mereka memainkan peran penting dalam merawat pengungsi dan stabilitas kawasan,” lanjutnya.
Sumber: WAFA
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024