Depok (Antara Megapolitan) - Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) H. Yaqut C. Qoumas mengatakan saatnya untuk memperkokoh kerukunan umat beragama dengan saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi.
"Mari kita perkokoh kerukunan antar umat beragama yang sudah mengakar. Sejak dulu, kita biasa hidup beragam dan berdampingan. Bukan saja sebagai pondasi pengamalan Pancasila saja, tapi juga memperkuat NKRI," ujarnya dalam pesan elektronik, Senin.
Dikatakannya kerukunan bisa terwujud bila selaras dengan toleransi antar sesama. Untuk itu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila maupun Bhineka Tunggal Ika harus terus digaungkan di masyarakat.
"Kerukunan dan toleransi sudah menjadi bagian dari ajaran agama. Maka tidak dibenarkan tindakan kekerasan atas nama agama atau SARA," ujarnya.
Terlebih lagi lanjutnya, di kalangan pemuda sebagai generasi penerus. Menurutnya, melalui media sosial dan dunia maya semuanya dapat dengan mudah diakses tanpa batas.
"Budaya kerukunan antar agama, toleransi, gotong royong dan cinta tanah air harus digaungkan pada generasi muda. Sebab, merekalah yang nantinya akan memimpin dan mewarisi keutuhan NKRI di masa mendatang," demikian Yaqut.
Ketum GP Ansor ini mengungkapkan situasi politik dan sosial masyarakat saat ini ada ancaman kerukunan. Padahal, tradisi dan nilai bangsa Indonesia menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama.
Ia menilai kondisi tersebut bila terus terjadi akan berpengaruh pada stabilitas dan keutuhan bangsa. Untuk itu perlu terus memperkokoh kerukunan uamat beragama.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Mari kita perkokoh kerukunan antar umat beragama yang sudah mengakar. Sejak dulu, kita biasa hidup beragam dan berdampingan. Bukan saja sebagai pondasi pengamalan Pancasila saja, tapi juga memperkuat NKRI," ujarnya dalam pesan elektronik, Senin.
Dikatakannya kerukunan bisa terwujud bila selaras dengan toleransi antar sesama. Untuk itu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila maupun Bhineka Tunggal Ika harus terus digaungkan di masyarakat.
"Kerukunan dan toleransi sudah menjadi bagian dari ajaran agama. Maka tidak dibenarkan tindakan kekerasan atas nama agama atau SARA," ujarnya.
Terlebih lagi lanjutnya, di kalangan pemuda sebagai generasi penerus. Menurutnya, melalui media sosial dan dunia maya semuanya dapat dengan mudah diakses tanpa batas.
"Budaya kerukunan antar agama, toleransi, gotong royong dan cinta tanah air harus digaungkan pada generasi muda. Sebab, merekalah yang nantinya akan memimpin dan mewarisi keutuhan NKRI di masa mendatang," demikian Yaqut.
Ketum GP Ansor ini mengungkapkan situasi politik dan sosial masyarakat saat ini ada ancaman kerukunan. Padahal, tradisi dan nilai bangsa Indonesia menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama.
Ia menilai kondisi tersebut bila terus terjadi akan berpengaruh pada stabilitas dan keutuhan bangsa. Untuk itu perlu terus memperkokoh kerukunan uamat beragama.***2***
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017