Jakarta (Antara Megapolitan) - Kebutuhan darah menjelang Ramadhan diperkirakan masih tetap tinggi menyusul potensi wabah demam berdarah (DB) yang terus menyerang masyarakat, untuk itu PAN menggelar donor darah.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Jakarta, Minggu mengatakan donor darah DPP PAN ini bertujuan berbagi kepada sesama dan bermanfaat bagi kesehatan diri. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata antisipasi terhadap potensi wabah demam berdarah (DBD) yang masih melanda sejumlah wilayah di tanah air.

Menurut dia, penyakit DBD memang bagian dari siklus musim pancaroba yang rutin terjadi setiap tahun. Sehingga pemerintah semestinya sudah mempunyai skema penanggulangannya.

“Kita berharap kegiatan donor darah ini bermanfaat positif bagi masyarakat luas,” tuturnya.

Karena itu, Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat DPP PAN berharap instansi pemerintah dan kesehatan wilayah harus reaktif merespon kondisi lingkungannya.  Sinergitas antara  semua instansi mulai dari puskesmas, RSUD, Lurah dan Camat harus terjalin secara sistematis.

Ketua Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan DPP PAN Intan Fauzi Fitriyadi memperkirakan, permintaan darah menjelang bulan Ramadhan melonjak. Kendati demikian, PMI sendiri sudah siap memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat.

"Saya melihat, PMI siap dan secara rutin bergerak mencari darah menjelang puasa," terangnya.

Lebih lanjut, Intan mengatakan persediaan darah di Indonesia masih jauh di bawah tingkat kebutuhan. Ini artinya, stok darah nasional jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sesuai standar WHO, jumlah kantong darah yang harus tersedia di suatu negara adalah 2 persen dari populasi nasional. Artinya, untuk Indonesia, dibutuhkan kantong darah sekitar 4,8 juta dalam setahun.

Namun dari kebutuhan 4,8 juta kantong dalam satu tahun, stok darah nasional baru mencapai 4 juta kantong. "Kebutuhan kita besar sekali, kalau menurut ketentuan WHO, bahkan harus tersedia 2 persen dari jumlah penduduk" katanya.

Artinya, kalau jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta orang, harus ada persediaan darah 5 juta kantong," terangnya.

Secara nasional, kebutuhan darah saat ini 4,8 juta kantong dalam satu tahun. Selain masih di bawah tingkat kebutuhan, persediaan darah yang ada di setiap kabupaten atau kota belum merata.

Akibatnya, jika suatu daerah membutuhkan persediaan darah maka harus mengambil stok dari daerah lain.

"Untuk itu, kesadaran masyarakat untuk menyumbangkan darah perlu terus ditingkatkan," pungkasnya.
 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017