Bogor, 20/9 (ANTARA) - Kawasan ekonomi khusus (KEK) dengan wisata bahari Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, diharapkan menjadi awal kebangkitan ekonomi kawasan Pasifik dari daerah-daerah di Indonesia bagian timur usai "Sail Morotai" 2012, kata pengamat ekonomi Muhammad M Banapon.

"Dalam konteks itu, pemerintah daerah harus berani menentukan prioritas dan fokus, agar pemerintah pusat juga serius membantu," kata Ir Muhammad M Banapon, MS.i yang juga pengamat ekonomi kelautan berasal dari Maluku Utara itu kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka puncak acara "Sail Morotai" pada 15 September 2012.

Ia mengatakan, potensi ekonomi yang diharapkan dari Morotai adalah KEK wisata bahari bertaraf internasional yang berbasis sumber daya alam (SDA) lokal.

"Sedangkan pengelolaannya harus berbasis masyarakat, sehingga tidak menjadikan masyarakat nantinya hanya sebagai 'penonton' saja," kata Banapon, yang juga Ketua Indonesia Global Development Agency (Idola) itu.

Menurut lulusan S2 ekonomi kelautan Institut Pertanian Bogor itu, "Sail Morotai" yang langsung dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Morotai lalu itu hendaknya juga menjadi awal kebangkitan Maluku Utara dan juga Indonesia dalam era perdagangan bebas di Asia-Pasifik, karena letaknya yang strategis.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka "Sail Morotai" mengharapkan penyelenggaraan kegiatan itu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku Utara dengan memanfaatkan momentum kerja sama ekonomi Asia Pasifik.

"Beberapa tahun mendatang kita mengharapkan bisa menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi perikanan, pariwisata dan jasa transportasi," kata Presiden.

Presiden mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir perkembangan kawasan Pasifik tumbuh dengan pesat sehingga Indonesia dan khususnya masyarakat Maluku Utara harus bisa memanfaatkan hal tersebut.

"Saya ingin segenap potensi sumber daya kita bisa dimanfaatkan optimal menjaga keseimbangan manfaat ekonomi dan lingkungan. Dengan cara ini Insya Allah pemerataan pembangunan bisa tercapai," kata Presiden.

"Sail Morotai" diisi dengan sejumlah kegiatan antara lain lomba yacht yang diikuti 124 yacht berasal dari 14 negara dengan jumlah peserta 337 orang.

Bupati Pulau Morotai Rusli Sibua di Morotai, Selasa (18/9), mengatakan, setelah berkunjung ke Morotai dalam rangka membuka "Sail Morotai", Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata masih berkeinginan untuk kembali mengunjungi Pulau Morotai tahun depan.

Ia menjelaskan, rencana itu bahkan disampaikan langsung Presiden saat berada di Morotai.

Rusli Sibua mengatakan, rencana kedatangan Presiden di Morotai yang kedua kalinya itu untuk memantau kesiapan Program KEK, sekaligus meresmikan pembangunan Museum PD II dan Museum Trikora di Morotai, yang telah ditetapkan sebagai KEK untuk menyambut masa depan ekonomi Indonesia di era ekonomi regional Asia Pasifik.
 

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012