Cibinong (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat menargetkan penyelesaian pembangunan jembatan dan simpangan jalan Jalur Puncak Cisarua untuk mempercepat penguraian kemacetan yang sering terjadi di wilayah tersebut.

"Kita mau coba selesaikan yang jembatan dan simpangan dulu jalur alternatif masih belum," kata Kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah usai menghadiri musrenbang bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui komunikasi virtual di Gedung Bappeda, Senin.

Ia menyebutkan melalui rancangan desain Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor dari total 15 jembatan dan simpangan yang akan diperbaiki dalam pembangunan sudah ada delapan yang siap dalam rancangan salah satunya jembatan simpang gadog.

Menurutnya, dari jumlah dana anggaran jalur Puncak II yang telah mencapai lebih kurang RP1 Triliun dengan panjang jalan yang dibangun 48 Kilometer di antara Wilayah Bogor-Cianjur-Sukabumi Pemkab Bogor perlu memerhatikan simpangan jalan dan jembatan sebagai titik krusial terlebih dahulu.

"Tahun sebelumnya sudah delapan ratus milyar, tahun ini lebih kurang sudah satu triliun, jadi fokus dulu simpangan dan jembatan itu," ujarnya.

Sedangkan, lanjut Syarifah menjelaskan untuk pembangunan jalur alternatif Utara dan Selatan masih ada beberapa kendala pembebasan lahan.

Yakni penggusuran lahan yang diduduki warga serta lahan di wilayah Hutan Lindung Gunung Mas Cisarua.

Ia juga menambahkan jalur alternatif Selatan menuju Puncak Cisarua sebenarnya sudah terhubung tinggal peningkatan kualitas fisik jalannya saja.

"Kalau yang Utara mungkin penyelesaiannya lebih berat mungkin kita yang selatan dulu sama simpang-simpang itu," jelasnya.

Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Adang Suptandar menyampaikan pihaknya sudah mendapat laporan masih ada kendala teknis di Dinas PUPR hingga periode April 2017 ini sehingga pelelangan mengalami kondisi penurunan.

"Tapi saya harapkan sampai akhir bulan ini malah ada peningkatan dari periode yang sama yaitu di Bulan April di tahun sebelumnya, tahun ini lebih banyak," kata Adang.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017