Bogor (Antara Megapolitan) - Sejumlah penumpang kereta api Pangrango yang melayani rute Sukabumi-Bogor meminta PT KAI mengkaji ulang jadwal perjalanan kereta tersebut.
Upun, pegawai lembaga penelitian yang bekerja di Bogor, kepada Antara, Selasa mengeluhkan jadwal keberangkatan KA Pangrango yang berubah sejak 1 April 2017 membuat ia sering terlambat masuk kantor.
"Saya tiba di Bogor pukul 07.18 WIB, saya harus berjalan kaki lagi ke kantor memakan waktu 15 menit, jadwal masuk kantor pukul 07.00 WIB. Setiap hari, saya saya terlambat 30 menit," kata Upun.
Ia menyebutkan sebelumnya jadwal KA Pangrango berangkat dari Stasiun Sukabumi pukul 05.00 WIB dan tiba di Stasiun Paledang Bogor pukul 07.00 WIB. Setelah ada perubahan jadwal, kereta berangkat pukul 05.15 dan tiba pukul 07.18 WIB.
Menurutnya, KA Pangrango dibutuhkan oleh masyarakat Sukabumi yang bekerja di Bogor dan Jakarta, karena dapat terhindar dari kemacetan di jalur Sukabumi yang sampai saat ini belum terurai.
"Sejumlah pengguna setia KA Pangrango khususnya pekerja yang ada di wilayah Bogor dan Jakarta sudah melayangkan pengaduan ke 121 punya KAI, tetapi tidak digubris," katanya.
Keluhan serupa juga disampaikan Sukendar yang bekerja di wilayah Jakarta. Sejak 1990, ia mengandalkan moda kereta api untuk berangkat kerja dari Sukabumi ke Jakarta.
"Harapan jadwal perjalanan kereta Pangrango mengakomodasi jadwal kerja kami yang sangat bergantung dengan kereta api ini," katanya.
Menurut Sukendar, sejak ada perubahan jadwal KA Pangrango ia terlambat hampir setiap hari.
Tiba di Stasiun Bogor pukul 07.18 WIB, ia harus melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Juanda dengan memilih kereta yang berangkat lebih awal.
Terkadang ia perlu transit di Stasiun Manggarai untuk melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Juanda. Sejak adanya perubahan jadwal, tidak semua kereta dari Bekasi yang transit di Manggarai.
"Kalau sekali dua kali terlambat tidak masalah, kalau hampir setiap hari, ini mempengaruhi kinerja saya juga," katanya.
Tidak hanya itu, jadwal keberangkatan KA Pangrango dari Bogor menuju Sukabumi juga berubah. Jadwal sebelumnya pukul 19.00 WIB ia masih dapat menggunakan kereta pulang dari kantor.
"Tetapi sejak jadwal berubah jadi 18.30 WIB, saya sering tidak kedapatan kereta. Karena baru pulang kantor pukul 17.00 WIB," katanya.
Sukendar berharap PT KAI dapat mengkaji ulang jadwal perjalanan kereta api atau mempercepat jarak tempuh dari yang biasanya dua jam lewat tiga menit menjadi satu jam lewat 45 menit.
PT KAI sudah melakukan perbaikan rel dan batalan tujuannya untuk meningkatkan pelayanan.
Jumlah stasiun yang disinggahi juga sudah berkurang dari 13 stasiun menjadi 10 stasiun. Tetapi jarak tempuh tetap dua jam tiga menit.
"Kami sangat berharap PT KAI dapat menyesuaikan jadwal perjalanan kereta dengan waktu kerja kami para pengguna kareta. Sehingga kami pun dapat mengandalkan moda transportasi ini," kata Sukendar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Upun, pegawai lembaga penelitian yang bekerja di Bogor, kepada Antara, Selasa mengeluhkan jadwal keberangkatan KA Pangrango yang berubah sejak 1 April 2017 membuat ia sering terlambat masuk kantor.
"Saya tiba di Bogor pukul 07.18 WIB, saya harus berjalan kaki lagi ke kantor memakan waktu 15 menit, jadwal masuk kantor pukul 07.00 WIB. Setiap hari, saya saya terlambat 30 menit," kata Upun.
Ia menyebutkan sebelumnya jadwal KA Pangrango berangkat dari Stasiun Sukabumi pukul 05.00 WIB dan tiba di Stasiun Paledang Bogor pukul 07.00 WIB. Setelah ada perubahan jadwal, kereta berangkat pukul 05.15 dan tiba pukul 07.18 WIB.
Menurutnya, KA Pangrango dibutuhkan oleh masyarakat Sukabumi yang bekerja di Bogor dan Jakarta, karena dapat terhindar dari kemacetan di jalur Sukabumi yang sampai saat ini belum terurai.
"Sejumlah pengguna setia KA Pangrango khususnya pekerja yang ada di wilayah Bogor dan Jakarta sudah melayangkan pengaduan ke 121 punya KAI, tetapi tidak digubris," katanya.
Keluhan serupa juga disampaikan Sukendar yang bekerja di wilayah Jakarta. Sejak 1990, ia mengandalkan moda kereta api untuk berangkat kerja dari Sukabumi ke Jakarta.
"Harapan jadwal perjalanan kereta Pangrango mengakomodasi jadwal kerja kami yang sangat bergantung dengan kereta api ini," katanya.
Menurut Sukendar, sejak ada perubahan jadwal KA Pangrango ia terlambat hampir setiap hari.
Tiba di Stasiun Bogor pukul 07.18 WIB, ia harus melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Juanda dengan memilih kereta yang berangkat lebih awal.
Terkadang ia perlu transit di Stasiun Manggarai untuk melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Juanda. Sejak adanya perubahan jadwal, tidak semua kereta dari Bekasi yang transit di Manggarai.
"Kalau sekali dua kali terlambat tidak masalah, kalau hampir setiap hari, ini mempengaruhi kinerja saya juga," katanya.
Tidak hanya itu, jadwal keberangkatan KA Pangrango dari Bogor menuju Sukabumi juga berubah. Jadwal sebelumnya pukul 19.00 WIB ia masih dapat menggunakan kereta pulang dari kantor.
"Tetapi sejak jadwal berubah jadi 18.30 WIB, saya sering tidak kedapatan kereta. Karena baru pulang kantor pukul 17.00 WIB," katanya.
Sukendar berharap PT KAI dapat mengkaji ulang jadwal perjalanan kereta api atau mempercepat jarak tempuh dari yang biasanya dua jam lewat tiga menit menjadi satu jam lewat 45 menit.
PT KAI sudah melakukan perbaikan rel dan batalan tujuannya untuk meningkatkan pelayanan.
Jumlah stasiun yang disinggahi juga sudah berkurang dari 13 stasiun menjadi 10 stasiun. Tetapi jarak tempuh tetap dua jam tiga menit.
"Kami sangat berharap PT KAI dapat menyesuaikan jadwal perjalanan kereta dengan waktu kerja kami para pengguna kareta. Sehingga kami pun dapat mengandalkan moda transportasi ini," kata Sukendar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017