Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengingatkan pemerintah daerah setempat untuk memastikan ketersediaan beras menjelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Kita harus memastikan stoknya cukup dan harganya wajar," kata Rudy di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Ia menjelaskan, menjelang Idul Fitri akan terjadi lonjakan permintaan beras di pasaran. Menurut dia, hal itu berkaitan juga dengan kewajiban zakat fitrah bagi umat Islam.

Baca juga: Sekretariat DPRD Bogor bagikan 400 takjil gratis untuk warga berbuka puasa

Karena, meskipun zakat fitrah bisa dikonversi dengan bentuk uang, namun sebagian umat Islam di Bumi Tegar Beriman merasa lebih afdol menunaikan zakat fitrah dengan beras berkualitas setara yang mereka konsumsi sehari-hari.

Rudy juga menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Bogor berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan daerah-daerah tetangga penghasil beras, mengingat beberapa daerah akan memasuki masa panen raya pada bulan ini.

"Intinya kita harus menghitung dengan cermat agar masyarakat tidak kesulitan mencari beras di pasaran, terutama untuk kebutuhan zakat fitrah dalam beberapa hari ke depan ini," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor Asep Mulyana menjelaskan bahwa saat ini cadangan beras Kabupaten Bogor tersisa 361 ton, namun jumlah ini dianggap cukup untuk mengantisipasi kerawanan pangan.

Baca juga: Ketua DPRD Bogor ingatkan Pj Bupati akselerasi percepatan pembangunan usai Pemilu

"Kita masih punya cadangan beras di Bulog. Untuk penanganan kerawanan pangan tersisa 361 ton," ungkap Asep.

Ia menegaskan bahwa ketersediaan beras di Kabupaten Bogor saat ini dalam posisi aman.

Meskipun harga beras belakangan naik, dia memastikan bahwa hal tersebut bukan disebabkan oleh kelangkaan beras di pasaran. Dia juga menginformasikan bahwa ada dukungan beras dari daerah penyangga seperti Karawang, Cianjur, dan Banten.

Setiap tahun, hasil panen padi Kabupaten Bogor mampu memenuhi 40 persen kebutuhan beras, sedangkan sisanya dipenuhi dengan mendatangkan beras dari daerah lain seperti Karawang dan Indramayu.

Baca juga: Ketua DPRD Bogor berharap bulan Ramadhan jadi momentum rekonsiliasi usai pemilu

Asep mengungkapkan bahwa jumlah kebutuhan beras di Bogor mencapai 696.567 ton dalam setahun, namun pihaknya mampu menyediakan lebih dari jumlah tersebut. Pada tahun 2022, misalnya, DKP Kabupaten Bogor berhasil menyediakan 753.392 ton beras, termasuk sisa tahun 2021 dan tambahan dari produksi petani serta daerah lain.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024