Sukabumi (Antara Megapolitan) - Ratusan sopir angkot Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dari dua trayek berbeda melakukan mogok beroperasi sebagai bentuk protes larangan menunggu penumpang.

"Kami bingung mau ngetem (menunggu penumpang) di mana, di pasar dan terminal tidak boleh oleh dinas perhubungan dan pedagang, di jalan raya kami ditertibkan. Sehingga kami pada Senin, (27/3) ini memilih untuk mogok beroperasi," kata pengurus angkot Palabuhanratu Atok di Sukabumi, Senin.

Dari pantauan di lokasi, dua trayek angkot yang mogok beroperasi tersebut yakni jurusan Palabuhanratu-Citarik dan Palabuhanratu-Warungkiara. Akibat dari aksi warga hendak bepergian menjadi terganggu karena tidak adanya angkutan umum lain, walaupun ada seperti bus jumlahnya terbatas dan sudah penuh sejak dari Sukabumi.

Aksi mogok yang teris dilakukan hingga sore ini juga mengakibatkan ratusan pelajar yang akan pulang ke rumahnya menjadi terbengkalai. Untuk membantu warga petugas dari dishub setempat yang dibantu Polres Sukabumi dan TNI mengerahkan mobil dinasnya untuk mengangkut penumpang.

"Kami hanya berharap ada kebijakan buat sopir angkot untuk bisa ngetem di beberapa lokasi, karena dengan kondisi seperti ini pendapatan berkurang drastis," tambahnya.

Sementara, Kabagops Polres Sukabumi Kompol Sumarta Setiadi mengatakan larangan ngetem tersebut agar arus lalu lintas menjadi lancar dan untuk memberikan rasa aman dan nyaman apalagi Palabuhanratu merupakan pusat wisata.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada sopir agar bersabar karena saat ini Pemkab Sukabumi tengah melakukan penataan untuk baikan semua pihak agar tidak ada yang terganggu.

"Larangan ini sebagai aturan karena sudah menjadi ketentuan ngetem atau menunggu penumpang di jalan raya tidak diperbolehkan. Tapi pemerintah dalam waktu akan menyediakan fasilitas khusus untuk angkot," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017