Badan Informasi Geospasial (BIG) menggandeng Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Shallow Water Mapper (SWM), aplikasi untuk keperluan pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui teknologi pemetaan batimetri satelit.
Kepala BIG Muh Aris Marfai saat peluncuran aplikasi di Aula BIG, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, mengatakan, dengan mencapai Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL) 9, aplikasi ini siap diimplementasikan secara operasional oleh pemerintah dan sektor swasta.
"Kami sangat berharap aplikasi yang diluncurkan ini dapat menjawab kebutuhan akan data batimetri di Indonesia dengan lebih cepat, efektif, dan efisien," kata Aris.
Ia menjelaskan, proyek ini menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam menghadapi tantangan geospasial yang kompleks, menggabungkan keahlian di bidang geografi, teknologi informasi geospasial, dan manajemen sumber daya kelautan.
Aplikasi SWM, lanjut Aris, sejalan dengan upaya BIG dalam menyelenggarakan batimetri nasional. Saat ini, BIG sedang mengumpulkan data batimetri seluruh Indonesia untuk nantinya dapat digunakan bersama-sama.
“Semoga aplikasi ini menjadi bagian dari solusi permasalahan akan kebutuhan batimetri di Indonesia,” ujarnya.
Sementara, Ketua Tim Peneliti Aplikasi SWM Masita Dwi Mandini Manessa di tempat yang sama menerangkan aplikasi SWM merupakan sebuah terobosan teknologi yang memanfaatkan data satelit untuk pemetaan batimetri.
Menurut dia, SWM memperkenalkan teknologi Satellite Derived Bathymetry (SDB), yang memungkinkan pemetaan pesisir semi-detail dengan efisien, cepat, dan akurat.
“Inovasi ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap survei lapangan yang mahal dan memakan waktu, serta menyajikan solusi yang lebih ekonomis untuk memperbarui informasi batimetri esensial,” paparnya.
Sita mengatakan, informasi tersebut kritikal untuk perencanaan pembangunan pesisir, pengelolaan sumber daya kelautan, serta meningkatkan keamanan dan navigasi maritim. SWM juga menawarkan berbagai fitur canggih, termasuk akses langsung ke citra satelit, ekstraksi data batimetri yang akurat, dan pemrosesan data menggunakan algoritma pembelajaran mesin.
Pembukaan Aplikasi SWM didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui program Kompetisi Riset Inovatif Produktif (RISPRO). Kerja sama UI dan BIG dalam pengembangan SWM merupakan cerminan komitmen bersama untuk inovasi yang memecahkan tantangan bangsa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala BIG Muh Aris Marfai saat peluncuran aplikasi di Aula BIG, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, mengatakan, dengan mencapai Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL) 9, aplikasi ini siap diimplementasikan secara operasional oleh pemerintah dan sektor swasta.
"Kami sangat berharap aplikasi yang diluncurkan ini dapat menjawab kebutuhan akan data batimetri di Indonesia dengan lebih cepat, efektif, dan efisien," kata Aris.
Ia menjelaskan, proyek ini menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam menghadapi tantangan geospasial yang kompleks, menggabungkan keahlian di bidang geografi, teknologi informasi geospasial, dan manajemen sumber daya kelautan.
Aplikasi SWM, lanjut Aris, sejalan dengan upaya BIG dalam menyelenggarakan batimetri nasional. Saat ini, BIG sedang mengumpulkan data batimetri seluruh Indonesia untuk nantinya dapat digunakan bersama-sama.
“Semoga aplikasi ini menjadi bagian dari solusi permasalahan akan kebutuhan batimetri di Indonesia,” ujarnya.
Sementara, Ketua Tim Peneliti Aplikasi SWM Masita Dwi Mandini Manessa di tempat yang sama menerangkan aplikasi SWM merupakan sebuah terobosan teknologi yang memanfaatkan data satelit untuk pemetaan batimetri.
Menurut dia, SWM memperkenalkan teknologi Satellite Derived Bathymetry (SDB), yang memungkinkan pemetaan pesisir semi-detail dengan efisien, cepat, dan akurat.
“Inovasi ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap survei lapangan yang mahal dan memakan waktu, serta menyajikan solusi yang lebih ekonomis untuk memperbarui informasi batimetri esensial,” paparnya.
Sita mengatakan, informasi tersebut kritikal untuk perencanaan pembangunan pesisir, pengelolaan sumber daya kelautan, serta meningkatkan keamanan dan navigasi maritim. SWM juga menawarkan berbagai fitur canggih, termasuk akses langsung ke citra satelit, ekstraksi data batimetri yang akurat, dan pemrosesan data menggunakan algoritma pembelajaran mesin.
Pembukaan Aplikasi SWM didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui program Kompetisi Riset Inovatif Produktif (RISPRO). Kerja sama UI dan BIG dalam pengembangan SWM merupakan cerminan komitmen bersama untuk inovasi yang memecahkan tantangan bangsa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024