Menara Syariah Lantai 7, di Jalan Pangeran Antasari Unit CBD-21, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten menjadi titik Rukyatul Hilal Penentuan Awal Ramadhan 1445 Hijriah.
Hadir H. Dr. Firdaus Djaelani sebagai Preskom PT Fin Centerindo Satu, jajaran staf, masyarakat dan lainnya.
Humas Menara Syariah Dr. Andriliwan Muhamad dalam keterangannya, Ahad mengatakan dipilihnya Menara Syariah sebagai Pusat Observasi Bulan (POB) karena memiliki tempat yang strategis dan bisa melihat dengan baik ke arah ufuk.
"Kegiatan ini bekerjasama dengan Kemenag RI dan bagian dari menyambut bulan suci ramadhan yang sudah direncanakan sebelumnya. Kami turut memantau Rukyatul Hilal seperti dari NU memantau 101 titik di Indonesia. Kita di titik 102 yang berupaya membantu masyarakat dan pemerintah menyambut Ramadan," ujarnya seusai Rukyatul Hilal.
Menurutnya, menara syariah merupakan icon dari Islamic Business and Financial Center,merupakan bagian dari kawasan pengembangan ekonomi syariah di PIK2.
"Kedepannya akan dibuka secara umum untuk masyarakat karena antusiasme yang tinggi. Kita saja kaget, ada orang yang datang dari jauh-jauh ikut menyaksikan hilal disini. Apalagi, sebagai kawasan Ekonomi Syariah meliputi Perbankan Syariah, Asuransi Syariah, Fintech Syariah, sekaligus juga tempat pendidikan Human Capit dalam bidang Ekonomi Syariah," terangnya.
Menara Syariah merupakan kolaborasi dari Agung Sedayu Grup/Salim Grup, bersama Matrix Concepts Holding dari Malaysia dan PT Fin Centerindo Dua.
"Bapak Wakil Presiden RI beberapa waktu lalu pesan Gedung Menara Syariah di PIK 2 menjadi tempat untuk mengkoordinasikan dan membangun ekosistem syariah. Mulai dari aspek keuangan (fnance), industri halal, hingga bisnis syariah sepert fashion dan wisata halal,"katanya.
Utusan dari Bimas Kemenag RI Ust. Syarif Hidayat yang melakukan pemantauan melalui teleskop.
Menurutnya berdasaskan imkanurrukyat posisi hilal tidak bisa dilihat karena ketinggian hanya 0,6 derajat. Sedangkan menurut kriteria Mabims imkanur rukyat 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
"Jadi, besar kemungkinan bulan syaban diistikmalkan 30 hari dan awal ramadan 1445 H jatuh pada hari Selasa. Tentunya, kita menungu keputusan sidang isbat yang dilaksnakan Kementerian Agama RI," jelasnya.
Pematauan dilakukan saat matahari terbenam disaksikan juga dari NU, tokoh masyarakat, dll. Program ke depan akan banyak diselenggarakan beragam kegiatan seperti Rukyatul Hilal pada penentuan jelang 1 Syawal 1445 H mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Hadir H. Dr. Firdaus Djaelani sebagai Preskom PT Fin Centerindo Satu, jajaran staf, masyarakat dan lainnya.
Humas Menara Syariah Dr. Andriliwan Muhamad dalam keterangannya, Ahad mengatakan dipilihnya Menara Syariah sebagai Pusat Observasi Bulan (POB) karena memiliki tempat yang strategis dan bisa melihat dengan baik ke arah ufuk.
"Kegiatan ini bekerjasama dengan Kemenag RI dan bagian dari menyambut bulan suci ramadhan yang sudah direncanakan sebelumnya. Kami turut memantau Rukyatul Hilal seperti dari NU memantau 101 titik di Indonesia. Kita di titik 102 yang berupaya membantu masyarakat dan pemerintah menyambut Ramadan," ujarnya seusai Rukyatul Hilal.
Menurutnya, menara syariah merupakan icon dari Islamic Business and Financial Center,merupakan bagian dari kawasan pengembangan ekonomi syariah di PIK2.
"Kedepannya akan dibuka secara umum untuk masyarakat karena antusiasme yang tinggi. Kita saja kaget, ada orang yang datang dari jauh-jauh ikut menyaksikan hilal disini. Apalagi, sebagai kawasan Ekonomi Syariah meliputi Perbankan Syariah, Asuransi Syariah, Fintech Syariah, sekaligus juga tempat pendidikan Human Capit dalam bidang Ekonomi Syariah," terangnya.
Menara Syariah merupakan kolaborasi dari Agung Sedayu Grup/Salim Grup, bersama Matrix Concepts Holding dari Malaysia dan PT Fin Centerindo Dua.
"Bapak Wakil Presiden RI beberapa waktu lalu pesan Gedung Menara Syariah di PIK 2 menjadi tempat untuk mengkoordinasikan dan membangun ekosistem syariah. Mulai dari aspek keuangan (fnance), industri halal, hingga bisnis syariah sepert fashion dan wisata halal,"katanya.
Utusan dari Bimas Kemenag RI Ust. Syarif Hidayat yang melakukan pemantauan melalui teleskop.
Menurutnya berdasaskan imkanurrukyat posisi hilal tidak bisa dilihat karena ketinggian hanya 0,6 derajat. Sedangkan menurut kriteria Mabims imkanur rukyat 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
"Jadi, besar kemungkinan bulan syaban diistikmalkan 30 hari dan awal ramadan 1445 H jatuh pada hari Selasa. Tentunya, kita menungu keputusan sidang isbat yang dilaksnakan Kementerian Agama RI," jelasnya.
Pematauan dilakukan saat matahari terbenam disaksikan juga dari NU, tokoh masyarakat, dll. Program ke depan akan banyak diselenggarakan beragam kegiatan seperti Rukyatul Hilal pada penentuan jelang 1 Syawal 1445 H mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024