Pemerintah Kabupaten Karawang Jawa Barat meningkatkan penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) menyusul tingginya kasus tersebut di berbagai daerah sekitar Karawang.
Kepala Dinas Kesehatan Karawang Endang Suryadi di Karawang Jumat mengatakan, di antara upaya meningkatkan penanganan kasus TBC itu alah dengan meningkatkan sosialisasi pencegahan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut mencegah penyakit tersebut.
Sesuai dengan catatan Dinas Kesehatan Karawang, kasus penyakit TBC di Karawang mencapai 12.896 kasus pada tahun 2023.
Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang berpotensi serius dan umumnya menyerang paru-paru.
Baca juga: Pemkab Karawang kolaborasi pelayanan kesehatan untuk atasi tuberkulosis
Penyebab tuberkulosis ini ialah infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar melalui kelenjar getah bening dan aliran darah ke organ tubuh manusia.
Tuberkulosis ditularkan melalui udara, dan kebanyakan orang yang terkena TBC tidak pernah menunjukan gejala. Sebab bakteri dapat hidup dalam bentuk tidak aktif pada tubuh dan dapat menjadi aktif ketika sistem kekebalan tubuh menurun.
Dia menjelaskan, di antara upaya pencegahan TBC ini ialah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin).
Bagi Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia dua bulan. Bagi yang belum pernah menerima vaksin BCG, dianjurkan untuk melakukan vaksin bila terdapat salah satu anggota keluarganya yang menderita TBC.
Baca juga: Kasus TBC di Karawang masih cukup tinggi
Endang mengatakan pula bahwa pihaknya menargetkan untuk menurunkan kasus TBC dengan penurunan 50 persen hingga tahun 2025.
Sebagai upaya pencegahan, katanya, Dinas Kesehatan Karawang telah melakukan sosialisasi penanggulangan TBC kepada 400 orang yang terdiri atas perwakilan rumah sakit, Puskesmas, dan klinik dokter praktik mandiri.
“Sejak tahun 2020, Indonesia kembali menjadi negara urutan kedua setelah India, dengan kasus TBC yang cukup mengkhawatirkan,” katanya
Menurut dia, penyakit TBC merupakan tantangan global. Namun di Indonesia tantangannya lebih rumit karena kualitas pelayanan yang belum optimal, serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk ikut mencegah penyakit tersebut.
Baca juga: Menkes dorong penyediaan vaksin TBC terbaru dipercepat
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P)SMMPTN-Baratmenyampaikan, kondisi kasus TBC di Karawang pada 2023 ditemukan suspek sebanyak 36,422 dengan kasus terkonfirmasi sebanyak 12,896 kasus.
Suspek tahun 2023 targetnya 39,123 dan tercapai 36,433 (93 persen) belum mencapai target. Sedangkan kasus terkonfirmasi TBC targetnya 8,050, sudah ditemukan 12,896 (160 persen) melebihi target. (KR-MAK)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala Dinas Kesehatan Karawang Endang Suryadi di Karawang Jumat mengatakan, di antara upaya meningkatkan penanganan kasus TBC itu alah dengan meningkatkan sosialisasi pencegahan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut mencegah penyakit tersebut.
Sesuai dengan catatan Dinas Kesehatan Karawang, kasus penyakit TBC di Karawang mencapai 12.896 kasus pada tahun 2023.
Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang berpotensi serius dan umumnya menyerang paru-paru.
Baca juga: Pemkab Karawang kolaborasi pelayanan kesehatan untuk atasi tuberkulosis
Penyebab tuberkulosis ini ialah infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebar melalui kelenjar getah bening dan aliran darah ke organ tubuh manusia.
Tuberkulosis ditularkan melalui udara, dan kebanyakan orang yang terkena TBC tidak pernah menunjukan gejala. Sebab bakteri dapat hidup dalam bentuk tidak aktif pada tubuh dan dapat menjadi aktif ketika sistem kekebalan tubuh menurun.
Dia menjelaskan, di antara upaya pencegahan TBC ini ialah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin).
Bagi Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia dua bulan. Bagi yang belum pernah menerima vaksin BCG, dianjurkan untuk melakukan vaksin bila terdapat salah satu anggota keluarganya yang menderita TBC.
Baca juga: Kasus TBC di Karawang masih cukup tinggi
Endang mengatakan pula bahwa pihaknya menargetkan untuk menurunkan kasus TBC dengan penurunan 50 persen hingga tahun 2025.
Sebagai upaya pencegahan, katanya, Dinas Kesehatan Karawang telah melakukan sosialisasi penanggulangan TBC kepada 400 orang yang terdiri atas perwakilan rumah sakit, Puskesmas, dan klinik dokter praktik mandiri.
“Sejak tahun 2020, Indonesia kembali menjadi negara urutan kedua setelah India, dengan kasus TBC yang cukup mengkhawatirkan,” katanya
Menurut dia, penyakit TBC merupakan tantangan global. Namun di Indonesia tantangannya lebih rumit karena kualitas pelayanan yang belum optimal, serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk ikut mencegah penyakit tersebut.
Baca juga: Menkes dorong penyediaan vaksin TBC terbaru dipercepat
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P)SMMPTN-Baratmenyampaikan, kondisi kasus TBC di Karawang pada 2023 ditemukan suspek sebanyak 36,422 dengan kasus terkonfirmasi sebanyak 12,896 kasus.
Suspek tahun 2023 targetnya 39,123 dan tercapai 36,433 (93 persen) belum mencapai target. Sedangkan kasus terkonfirmasi TBC targetnya 8,050, sudah ditemukan 12,896 (160 persen) melebihi target. (KR-MAK)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024