Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kembali menyampaikan keinginannya daerahnya memiliki perguruan tinggi negeri dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.

"Warga Kota Bekasi yang ingin menempuh pendidikan ke PTN jadinya harus ke luar wilayah karena tidak ada di sini," katanya di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, keinginan agar Kota Bekasi memiliki PTN tersebut tidak terlepas dari kebutuhan warga akan akses pendidikan yang berkualitas.

Ketiadaan PTN di Kota Bekasi, kata dia, tidak hanya menghambat akses warga akan pendidikan berkualitas yang terjangkau, tapi juga mempengaruhi Indeks Prestasi Manusia di bidang pendidikan.

"Tanpa PTN, IPM Kota Bekasi berada pada peringkat kedua di Jawa Barat. Namun dengan kehadiran PTN, IPM di bidang pendidikan tentunya bisa terdongkrak dan bahkan mengantarkan Kota Bekasi pada peringkat pertama di Jabar," katanya.

Rahmat mengatakan, upaya menghadirkan PTN di Kota Bekasi tidak perlu diproses dari nol.

"Cukup ubah status saja Perguruan Tinggi Swasta yang ada lalu dilengkapi hal-hal yang dipersyaratkan," katanya.

Menurut dia, setidaknya ada dua PTS di Kota Bekasi yang bisa diproses perubahan statusnya menjadi PTN, yakni Universitas Islam 1945 dan Universitas Krisna Dwipayana.

Dalam upaya mengubah status PTS menjadi PTN tersebut, Pemkot Bekasi siap membantu segala sesuatunya, termasuk pengurusan Hak Guna Bangunan Unisma yang berlokasi di Jalan Cut Meutia.

"Saya sudah instruksikan Asisten Daerah II untuk fokus membahas hal ini agar kehadiran PTN di Kota Bekasi segera terealisasi," katanya.

Rahmat mengaku sangat bersemangat menghadirkan PTN di Kota Bekasi karena meupakan bagian dari membangun peradaban warga melalui sektor pendidikan.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017