Sukabumi (Antara Megapolitan) - Hasil kajian dan penelitian Dinas Lingkuhan Hidup Kota Sukabumi, Jawa Barat, mencatat pencemaran sungai yang terjadi di daerah tersebut penyebab utamanya dari limbah rumah tangga.

"Ternyata limbah rumah tangga paling dominan penyebab pencemaran sungai dibandingkan dari limbah industri," kata Kasie Pembinaan dan Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup Doni Firmansyah di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, pencemaran sungai di kota mochi ini masih dalam batas wajar atau tidak begitu berat.

Akibat limbah rumah tangga tersebut kadar bakteri E-coli menjadi meningkat sehingga pihaknya mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran sungai agar tidak memanfaatkannya untuk kebutuhan rumah tangga seperti memasak maupun mandi.

Namun, untuk pencemaran zat atau bahan kimia tidak ada karena di Kota Sukabumi tidak ada pabrik yang membuang limbahnya ke sungai. Adapun industri yang membuang limbahnya sumber air ini yakni pabrik pembuatan tahu dan tempe.

Maka dari itu, untuk menekan kerusakan sungai akibat limbah rumah tangga ini pihaknya kerap memberikan imbauan kepada masyarakat dan industri agar tidak membuang limbahnya ke sungai. Sebab dampaknya bisa mengganggu kesehatan dan berpotensi terjadinya bencana seperti banjir.

"Secara rutin kami pun membersihkan sungai yang melintas di Kota Sukabumi seperti Sungai Cisuda, Cipelang dan Cisaray serta lainnya," tambahnya.

Sementara, Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan tingkat kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai bisa dikatakan masih rendah. Sehingga perlu adanya edukasi rutin kepada warga untuk mengubah kebiasaannya tersebut khususnya bagi mereka yang tinggal di bantaran.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017