Pemerintah Kabupaten Tapin merancang strategi pembangunan pariwisata di Kecamatan Piani yang masuk kawasan bentangan alam Pegunungan Meratus di Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Tapin Meidy Harris Prayoga mengatakan pengembangan pariwisata ini menyasar kekayaan alam hingga budaya masyarakat Dayak Meratus.
"Kajian ini akan direkomendasikan kepada kepala daerah untuk pengembangan wisata di Kecamatan Piani secara umum," ungkap Meidy di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Baca juga: Dul Latif, penggiat pendidikan di Pegunungan Meratus
Baca juga: Menjaga dan melestarikan pohon-pohon "raksasa" di Hutan Hujan Tropis Kahung Kalsel
Meidy mengatakan masyarakat lokal ataupun masyarakat Dayak Meratus di Kecamatan Piani ke depan akan dilibatkan untuk mengembangkan pariwisata tersebut.
"Orientasinya pasti akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pemasukan daerah melalui pariwisata yang berkelanjutan," tutur Meidy.
Rancangan Bappelitbang tersebut selaras dengan Penjabat Bupati Tapin Syarifuddin usai menjajal alam menggunakan sepeda motor trail di Kecamatan Piani pada beberapa waktu lalu.
Syarifuddin mengatakan Kecamatan Piani memiliki potensi pariwisata karena masuk kawasan strategis nasional, yakni Bendungan Tapin yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2021.
Baca juga: Khadijah, perintis pendidikan dalam naungan alam Pegunungan Meratus
"Piani mempunyai alam yang bagus, ditambah adanya masyarakat Dayak yang mempunyai budaya yang sangat menarik. Tentu ini tak ada di daerah lain, " ujarnya.
Selanjutnya, Syarifuddin mengungkapkan nilai tambah untuk pengembangan wisata di Kecamatan Piani karena berbatasan dengan kawasan pariwisata strategis nasional (KSPN), Loksado."Kelebihan lainnya, Piani ini mempunyai situs geosite Geopark Meratus yang saat ini diperjuangkan untuk jadi Geopark Dunia. Tentu pariwisata di Kecamatan Piani ini sangat layak untuk dibangun," ucap Syarifuddin yang juga menjabat Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kabupaten Tapin Meidy Harris Prayoga mengatakan pengembangan pariwisata ini menyasar kekayaan alam hingga budaya masyarakat Dayak Meratus.
"Kajian ini akan direkomendasikan kepada kepala daerah untuk pengembangan wisata di Kecamatan Piani secara umum," ungkap Meidy di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Baca juga: Dul Latif, penggiat pendidikan di Pegunungan Meratus
Baca juga: Menjaga dan melestarikan pohon-pohon "raksasa" di Hutan Hujan Tropis Kahung Kalsel
Meidy mengatakan masyarakat lokal ataupun masyarakat Dayak Meratus di Kecamatan Piani ke depan akan dilibatkan untuk mengembangkan pariwisata tersebut.
"Orientasinya pasti akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pemasukan daerah melalui pariwisata yang berkelanjutan," tutur Meidy.
Rancangan Bappelitbang tersebut selaras dengan Penjabat Bupati Tapin Syarifuddin usai menjajal alam menggunakan sepeda motor trail di Kecamatan Piani pada beberapa waktu lalu.
Syarifuddin mengatakan Kecamatan Piani memiliki potensi pariwisata karena masuk kawasan strategis nasional, yakni Bendungan Tapin yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2021.
Baca juga: Khadijah, perintis pendidikan dalam naungan alam Pegunungan Meratus
"Piani mempunyai alam yang bagus, ditambah adanya masyarakat Dayak yang mempunyai budaya yang sangat menarik. Tentu ini tak ada di daerah lain, " ujarnya.
Selanjutnya, Syarifuddin mengungkapkan nilai tambah untuk pengembangan wisata di Kecamatan Piani karena berbatasan dengan kawasan pariwisata strategis nasional (KSPN), Loksado."Kelebihan lainnya, Piani ini mempunyai situs geosite Geopark Meratus yang saat ini diperjuangkan untuk jadi Geopark Dunia. Tentu pariwisata di Kecamatan Piani ini sangat layak untuk dibangun," ucap Syarifuddin yang juga menjabat Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024