Tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) meraih juara 1 dalam Digital Accounting Competition 2024 yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Muda wilayah Jawa Timur Komisariat Jember.

Ketiga mahasiswa yang berasal dari program studi Ilmu Administrasi Niaga FIA UI Angkatan 2022 itu yaitu Muhammad Reza Pahlefy, Brian Egbert, dan Muhammad Firza Arizian.

Muhammad Reza Pahlefy di Kampus UI Depok, Senin, mengatakan PPN dikenal memberikan kontribusi besar terhadap total penerimaan perpajakan setiap tahunnya.

Namun meskipun hampir semua penduduk pernah membayar PPN, masih banyak yang belum sadar dengan kontribusi pajak yang mereka berikan pada PPN.

Baca juga: Dekan FIA UI: Visi dan misi capres tentang reformasi birokrasi sangat penting

Ia mengatakan faktor ini mendorong mereka menyoroti pentingnya kesadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya Generasi Z, akan peran PPN dalam konteks perpajakan.

Sebagai penerus masa depan, Generasi Z yang merupakan kelahiran tahun 1997 sampai 2012 diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam perumusan kebijakan dan pengembangan sistem perpajakan di Indonesia.

Tanggung jawab mereka tidak terbatas pada pelaksana kewajiban pajak semata, tetapi juga sebagai penggerak inovasi dan pelaku ekonomi yang berkontribusi pada pembentukan regulasi perpajakan yang lebih adaptif, inklusif dan berkelanjutan.

"Dukungan Generasi Z terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, terutama melalui partisipasi aktif dalam usaha kecil dan menengah, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan pajak daerah," kata Brian Egbert.

Baca juga: Doktor FIA UI: Inovasi pengaruhi daya saing bangsa

Berlatar belakang pendidikan Ilmu Administrasi Niaga, ketiganya mengungkapkan bahwa mereka perlu belajar lebih dalam mengenai pajak untuk memberikan hasil yang terbaik dalam kompetisi ini.

Reza mengatakan bahwa mereka harus berulang kali memastikan Undang-Undang Pajak yang dibawakan sesuai dengan peraturan terbaru yang sedang dan akan diterapkan.

Hal ini karena peraturan perpajakan selalu diperbaharui, khususnya untuk PPN, Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), Peraturan Menteri Keuangan (PMK), Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) dan Pajak Bangunan 1 (PB1).

Sementara itu, Muhammad Firza Arizian mengungkapkan saat ini mereka sedang mengikuti sertifikasi profesi pajak dan akuntan untuk menyesuaikan kebijakan-kebijakan bisnis yang sesuai dengan peraturan pajak yang akan diterapkan.

Baca juga: FIA UI berikan pelatihan inovasi UMKM di Kampung Tematik Mulyaharja Bogor

Sebagai persiapan sertifikasi tersebut, mereka terus belajar dan mencoba mengimplementasikan langsung materinya melalui kompetisi. Melalui hal tersebut, mereka sadar jika memutuskan belajar pajak, maka harus siap menjadi pelajar selamanya untuk menyesuaikan berbagai peraturan pajak terbaru.

Dalam kompetisi yang diselenggarakan pada 25 Desember 2023 hingga 25 Februari 2024 tersebut, ketiganya mengangkat subtema Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan dampak PPN terhadap penerimaan pajak yang sangat signifikan.

Tema tersebut dipilih karena berkaitan erat dengan aspek-aspek bisnis, terutama dalam konteks proses produksi dan distribusi suatu barang atau jasa. Mereka juga menyoroti peran sentral Generasi Z dalam pengambilan kebijakan pajak.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024