Asisten Daerah (Asda) II Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Sukabumi Dedi Chardiman mengatakan potensi produksi gabah kering giling (GKG) pada Maret dan April mencapai 252,3 ton atau jika diestimasi ke beras mencapai 161.498 ton.

"Potensi produksi GKG ini dihitung dari luas lahan pertanian atau sawah yang berpotensi panen pada Maret dan April. Sehingga, kami optimistis menjelang Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1445 H harga beras normal," katanya di Sukabumi, Kamis.

Adapun potensi panen pada Maret mencapai 17.100 hektare sementara April 26.977 hektare sehingga total lahan padi yang siap panen di bulan tersebut sebanyak 44.077 hektare. Dari total itu, diperkirakan produksi GKG mencapai 252,3 ton.

Baca juga: Dinas Pertanian Sukabumi prediksi surplus gabah panen 84 ribu ton pada 2020
Baca juga: Tim Sergab Kementan borong gabah petani Sukabumi

Rata-rata setiap hektare lahan padi menghasilkan GKG sebanyak 6-7 ton, maka dari itu pihaknya mengimbau kepada warga untuk tetap tenang karena produksi beras Kabupaten Sukabumi mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.

Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu lumbung beras nasional, namun kenaikan harga beras pada beberapa pekan terakhir disebabkan oleh cuaca buru sehingga banyak lahan yang gagal panen ditambah masa panen mundur.

Seperti diketahui, kebutuhan beras Kabupaten Sukabumi sebanyak 308.733 ton dengan asumsi konsumsi 96 kg/kapita/tahun. Dari data tersebut sudah bisa dipastikan setiap tahunnya kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini selalu surplus.

Baca juga: Pemkot Sukabumi Optimistis Capai Target Produksi GKP

Kemudian untuk pendistribusian beras ke pasar tradisional, pihaknya memastikan lancar. Dengan potensi produksi GKG tersebut, bisa membantu menurunkan harga beras dan saat ini sudah berangsur-angsur turun. Adapun harga beras yang dijual secara eceran di pasar tradisional untuk jenis premium Rp16 ribu/kg sementara medium Rp14 ribu/kg.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024