Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menjual seberat 8 ton beras dengan harga di bawah pasaran dalam Gerakan Pangan Murah Keliling.
"Ada sekitar 8 ton yang kami turunkan di gerakan pangan murah ini," ungkap Kepala DKP Kabupaten Bogor Asep Mulyana dalam Gerakan Pangan Murah Keliling di Kantor Kelurahan Pabuaran, Cibinong, Kamis.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bogor dibantu pihak lain dalam penyediaan beras murah ini, di antaranya 5 ton dari Perum Bulog dan 3 ton sisanya dari produksi kelompok tani Kabupaten Bogor.
Meski begitu, kata dia, 8 ton beras yang disediakan tak mampu memenuhi permintaan masyarakat yang hadir dalam Gerakan Pangan Murah Keliling. Sehingga, banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan beras murah tersebut.
Asep mengaku segera mengevaluasi penyediaan beras dalam Gerakan Pangan Murah Keliling, sehingga dapat memenuhi permintaan masyarakat yang hadir.
"Meski belum maksimal untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehingga jika banyak yang tidak kebagian, ini akan jadi evaluasi kami," kata Asep.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Ada sekitar 8 ton yang kami turunkan di gerakan pangan murah ini," ungkap Kepala DKP Kabupaten Bogor Asep Mulyana dalam Gerakan Pangan Murah Keliling di Kantor Kelurahan Pabuaran, Cibinong, Kamis.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bogor dibantu pihak lain dalam penyediaan beras murah ini, di antaranya 5 ton dari Perum Bulog dan 3 ton sisanya dari produksi kelompok tani Kabupaten Bogor.
Meski begitu, kata dia, 8 ton beras yang disediakan tak mampu memenuhi permintaan masyarakat yang hadir dalam Gerakan Pangan Murah Keliling. Sehingga, banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan beras murah tersebut.
Asep mengaku segera mengevaluasi penyediaan beras dalam Gerakan Pangan Murah Keliling, sehingga dapat memenuhi permintaan masyarakat yang hadir.
"Meski belum maksimal untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehingga jika banyak yang tidak kebagian, ini akan jadi evaluasi kami," kata Asep.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024