Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menularkan semangat berinovasi untuk menggerakkan sektor perekonomian saat mengisi kuliah umum Blue Ocean Strategy Fellowship (BOSF).

"Saya ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata saat kunjungan wisata ke Indonesia nol. Saya harus berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi," kata Sandiaga saat membagikan pengalamannya dalam BOSF di School of Government and Public Policy (SGPP) Sentul Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Menurut dia, ketika pandemi COVID-19 melanda, parekraf adalah sektor yang terdampak sangat dalam. Kunjungan wisatawan mancanegara menurun tajam, devisa pariwisata terkontraksi, pergerakan wisatawan nusantara juga terbatas.

Pada tahun 2020, wisatawan mancanegara hanya berjumlah 4,05 juta orang, dan pada tahun 2021 semakin menurun menjadi 1,56 juta orang.

Perjalanan domestik mengalami penurunan sebesar 29,7 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. Devisa Pariwisata anjlok hingga hanya 3,54 miliar dolar AS, yang merupakan penurunan mengejutkan sebesar 79,15 persen.

Pada periode yang sama, penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata mengalami penurunan sebesar 6,67 persen, sedangkan sektor ekonomi kreatif mengalami penurunan sebanyak 479.206 tenaga kerja.



Sandiaga mengatakan di tengah kondisi dan tantangan yang besar itu justru menghadirkan peluang-peluang yang selama ini mungkin belum dicoba atau dimaksimalkan.

"Dari data yang kita dapatkan ternyata di tengah pandemi masih ada peluang, masih ada yang bisa dikembangkan meski jutaan orang kehilangan pekerjaan. Karena saya berasal dari orang yang pernah di-PHK," ungkap Sandiaga.

Dengan semangat inovasi, adaptasi dan kolaborasi dalam semangat gerak bersama, gerak cepat dan gali semua potensi lapangan kerja, pariwisata dan ekonomi kreatif berhasil keluar dari tekanan dan menjadi sektor yang pulih lebih cepat dan tumbuh lebih kuat dengan berbagai program dan kebijakan yang merangkul semua pihak.

"Pertama, orang hanya bekerja dari rumah, tapi selama mereka punya mulut maka perlu makan. Kuliner menyumbangkan 43 persen dampak ekonomi. Sehingga yang paling cepat pulih itu kuliner," ujarnya.

Kemudian, kata dia, sektor lainnya yang menjadi andalan saat pandemi yaitu industri fesyen, karena tetap banyak diminati bagi mereka yang ingin tampil maksimal saat bekerja secara daring.

"Selama mereka zoom (rapat virtual) memangnya mereka ga butuh baju? Mereka juga butuh tampil prima. Yang paling penting adalah fesyen," kata Sandiaga.

Sandiaga ditetapkan sebagai Distinguished Fellow BOSF untuk periode Oktober 2023 hingga Februari 2024, dengan berfokus pada isu-isu ekonomi yang inovatif.

BOSF adalah program thought leadership yang bertujuan menghasilkan pendekatan inovasi yang efektif untuk memecahkan isu atau permasalahan pada sektor publik dan swasta di Indonesia.

Diselenggarakan melalui kerja sama dengan Sampoerna University (SU), School of Government and Public Policy (SGPP) Indonesia dan Blue Ocean Global Network, BOSF menjalankan program fellowship ini selama lima bulan guna berbagi inovasi dan pemecahan masalah yang menjadi fokus pembangunan di Indonesia.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024