Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menetapkan tiga skala prioritas pembangunan di wilayahnya pada 2017, yakni peningkatan sarana transportasi, penanggulangan banjir dan "public safety".

"Saat ini kemacetan di Kota Bekasi masih tersebar di 19 titik, banjir tersebar di 49 titik dan kebutuhan fasilitas keselamatan umum kita masih minim," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, upaya penanggulangan kemacetan di wilayah setempat akan dilakukan melalui penambahan jalan baru di antaranya Jalan Sisi Perjuangan Bekasi Timur, Jalan Pangeran Jayakarta, dan lainnya.

Upaya penanggulangan kemacetan, kata dia, juga tidak terlepas dari penyediaan transportasi massal yang layak dan nyaman bagi masyarakat.

"Kita ingin ada perpindahan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan massal sehingga titik kemacetan berkurang," katanya.

Upaya tersebut telah ditempuh pihaknya pada 2015-2016 melalui penyediaan Transjakarta, dan transportasi umum ramah lingkungan.

"Pada 2017 ini transportasi massal itu akan kita perkuat lagi di sejumlah kawasan kemacetan, seperti aeromovel, penambahan trayek transpatriot, hingga pembukaan jalur mass rapid transit (MRT)," katanya.

Rahmat menambahkan, kenyamanan kota juga perlu fasilitas penunjang seperti keselamatan publik yang layak di sejumlah kawasan rawan.

"Fasilitas jembatan penyeberangan orang (JPO) sangat diperlukan saat ini, kita juga butuh zebra cross, rambu lalu lintas, dan penunjang lainnya," katanya.

Rahmat optimistis ketiga skala prioritas pembangunan infrastruktur itu akan berdampak positif pada berkembangnya iklim ekonomi di Kota Bekasi.

"Kami mencatat ada potensi investasi di Kota Bekasi sampai Rp10 triliun pada 2017," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017