Sukabumi (Antara Megapolitan) - Sekitar dua hektare lahan pertanian di Kampung Bojongkuring, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak akibat terendam banjir yang disebabkan meluapnya air Sungai Cidadap.

"Banjir yang terjadi di RT 02/01, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes tersebut kejadiannya sekitar pukul 18.00 WIB yang saat itu turun hujan deras mulai siang hingga malam hari," kata salah seorang warga yang juga pemilik sawah Engkos Kosasih, Minggu.

Akibat bencana banjir tersebut diperkirakan kerugian petani mencapai Rp300 juta. Mayoritas sawah yang terendam air Sungai Cidadap tersebut sudah ditanami yang usia tanamannya sekitar satu hingga dua bulan.

Namun sebagian juga sudah ada yang panen dan tanahnya tengah diolah untuk ditanami kembali. Banjir tersebut sempat membuat panik warga khususnya petani karena air sungai yang berwarna coklat datang tiba-tiba.

Walaupun sudah didata aparatur desa setempat, tetapi belum diketahui apakah ada penggantian kerugian dari pemerintah daerah. Petani hanya bisa berharap kerugian bisa diganti atau minimalnya benihnya saja.

"Lahan pertanian yang terendam banjir sudah tidak ada yang bisa lagi diselamatkan, bahkan kami harus bekerja lebih karena sampah memenuhi sawah," tambahnya.

Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pendataan kerusakan baik permukiman, lahan pertanian maupun sarana dan prasarana umum lainnya akibat banjir bandang.

"Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta, tetapi harus diverifikasi kembali dan dipilah-pilah sesuai kategori kerusakan. Tetapi, kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada karena banjir susulan bisa saja terjadi kembali," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017