Kementerian Kesehatan RI memberikan akreditasi A terhadap lembaga pelatihan tenaga kesehatan yang berbasis di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bernama Pro Emergency.
Sertifikat akreditasi institusi pelatihan tersebut diserahkan langsung Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Arianti Anaya usai sosialisasi kebijakan baru tenaga kesehatan dalam UU Nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan di Kantor Pro Emergency, Cibinong, Bogor, Rabu.
Pro Emergency menjadi lembaga pelatihan tenaga kesehatan (nakes) kedua di Kabupaten Bogor yang mendapatkan akreditasi A dari Kemenkes RI setelah Rumah Sakit Paru Dr.M.Goenawan Partowidigdo (RSPG).
Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Lupi Trilaksono mengapresiasi Pro Emergency yang terus berkomitmen meningkatkan mutu SDM di bidang kesehatan.
Baca juga: Klinik UI peroleh akreditasi "Paripurna" dari Kemenkes RI
"Kemenkes memberikan sertifikasi ke Pro Emergency tiga tahun lalu dengan akreditasi B, pada hari ini mendapatkan sertifikasi pelatihan akreditasi A," kata Lupi.
Ia menjelaskan sejauh ini sudah lebih dari 100 ribu tenaga kesehatan maupun tenaga medis yang sudah mengikuti pelatihan di Pro Emergency.
"Dari situ terus berkembang, menjadi mitra bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis dalam hal pelatihan, menjadi mitra pemerintah dan lainnya,” tuturnya.
Lupi berharap, dengan akreditasi yang telah diraih saat ini, Pro Emergency terus mengembangkan pelatihannya sehingga turut melahirkan tenaga kesehatan maupun tenaga medis yang berkompeten.
“Tadi juga Bu Dirjen memberikan kuliah terkait sosialisasi UU 17 tahun 2023 tentang kesehatan, salah satunya bagaimana meningkatkan SDM kesehatan kita, semoga kita bisa terus bersinergi,” ungkap Lupi.
Baca juga: Kemenkes diminta soroti peraturan soal pemantauan STR perawat
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Dyon Rivardin di tempat yang sama mengaku siap berkolaborasi dengan Pro Emergency untuk pelatihan tenaga medis dan tenaga kesehatan demi mewujudkan SDM kesehatan yang unggul.
“Kita turut bangga, karena tidak banyak lembaga yang sudah terakreditasi oleh Kemenkes yang bisa melaksanakan pelatihan-pelatihan kompetensi tenaga kesehatan, ini mandatori untuk menjaga mutu tenaga kesehatan yang ujungnya peningkatan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” kata Dyon.
Sementara itu, Direktur Utama Pro Emergency Jajat Sudrajat menjelaskan Pro Emergency merupakan lembaga penyelenggara pelatihan dan pelayanan kesehatan yang berdiri sejak April 2007.
Sebagai penyelenggara pelatihan, fokus utama Pro Emergency adalah peningkatan kompetensi tenaga kesehatan maupun medis dalam pelayanan gawat darurat dan bencana melalui pelatihan-pelatihan.
Baca juga: Kemenkes gencarkan penemuan kasus TBC sebagai upaya penurunan kasus di Indonesia
Selain telah terakreditasi A oleh Kemenkes, Pro Emergency juga ditunjuk sebagai Authorized Training Center (ATC) American Heart Association (AHA) sejak 2014.
Menurut dia, hingga saat ini, Pro Emergency telah memberikan pelayanan pelatihan ke seluruh pelosok Indonesia dengan jumlah alumni pelatihan mencapai mencapai 101.925 orang yang terdiri atas dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan dan masyarakat umum.
“Saat ini tuntutan pengembangan SDM kesehatan juga sangat tinggi, karena standar kita juga harus sama dengan internasional, makanya kita siapkan itu," kata Jajat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Sertifikat akreditasi institusi pelatihan tersebut diserahkan langsung Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Arianti Anaya usai sosialisasi kebijakan baru tenaga kesehatan dalam UU Nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan di Kantor Pro Emergency, Cibinong, Bogor, Rabu.
Pro Emergency menjadi lembaga pelatihan tenaga kesehatan (nakes) kedua di Kabupaten Bogor yang mendapatkan akreditasi A dari Kemenkes RI setelah Rumah Sakit Paru Dr.M.Goenawan Partowidigdo (RSPG).
Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Lupi Trilaksono mengapresiasi Pro Emergency yang terus berkomitmen meningkatkan mutu SDM di bidang kesehatan.
Baca juga: Klinik UI peroleh akreditasi "Paripurna" dari Kemenkes RI
"Kemenkes memberikan sertifikasi ke Pro Emergency tiga tahun lalu dengan akreditasi B, pada hari ini mendapatkan sertifikasi pelatihan akreditasi A," kata Lupi.
Ia menjelaskan sejauh ini sudah lebih dari 100 ribu tenaga kesehatan maupun tenaga medis yang sudah mengikuti pelatihan di Pro Emergency.
"Dari situ terus berkembang, menjadi mitra bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis dalam hal pelatihan, menjadi mitra pemerintah dan lainnya,” tuturnya.
Lupi berharap, dengan akreditasi yang telah diraih saat ini, Pro Emergency terus mengembangkan pelatihannya sehingga turut melahirkan tenaga kesehatan maupun tenaga medis yang berkompeten.
“Tadi juga Bu Dirjen memberikan kuliah terkait sosialisasi UU 17 tahun 2023 tentang kesehatan, salah satunya bagaimana meningkatkan SDM kesehatan kita, semoga kita bisa terus bersinergi,” ungkap Lupi.
Baca juga: Kemenkes diminta soroti peraturan soal pemantauan STR perawat
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Dyon Rivardin di tempat yang sama mengaku siap berkolaborasi dengan Pro Emergency untuk pelatihan tenaga medis dan tenaga kesehatan demi mewujudkan SDM kesehatan yang unggul.
“Kita turut bangga, karena tidak banyak lembaga yang sudah terakreditasi oleh Kemenkes yang bisa melaksanakan pelatihan-pelatihan kompetensi tenaga kesehatan, ini mandatori untuk menjaga mutu tenaga kesehatan yang ujungnya peningkatan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” kata Dyon.
Sementara itu, Direktur Utama Pro Emergency Jajat Sudrajat menjelaskan Pro Emergency merupakan lembaga penyelenggara pelatihan dan pelayanan kesehatan yang berdiri sejak April 2007.
Sebagai penyelenggara pelatihan, fokus utama Pro Emergency adalah peningkatan kompetensi tenaga kesehatan maupun medis dalam pelayanan gawat darurat dan bencana melalui pelatihan-pelatihan.
Baca juga: Kemenkes gencarkan penemuan kasus TBC sebagai upaya penurunan kasus di Indonesia
Selain telah terakreditasi A oleh Kemenkes, Pro Emergency juga ditunjuk sebagai Authorized Training Center (ATC) American Heart Association (AHA) sejak 2014.
Menurut dia, hingga saat ini, Pro Emergency telah memberikan pelayanan pelatihan ke seluruh pelosok Indonesia dengan jumlah alumni pelatihan mencapai mencapai 101.925 orang yang terdiri atas dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan dan masyarakat umum.
“Saat ini tuntutan pengembangan SDM kesehatan juga sangat tinggi, karena standar kita juga harus sama dengan internasional, makanya kita siapkan itu," kata Jajat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024