Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melibatkan anak-anak muda yang merupakan peserta "Project 100" untuk membuat perencanaan penataan ruang publik di Kota Bogor, Jawa Barat.

"Seperti penataan kolong jembatan dari sisi regulasi, keamanan serta desain, kemudian juga penataan sentra kuliner di alun-alun," kata Bima Arya, dalam keterangan di Bogor, Rabu malam.

Project 100 "Membangun Masa Depan Kota" merupakan program kolaborasi antara Pemerintah Kota Bogor dengan startup sosial non-profit yang bergerak di bidang pendidikan, Pemimpin.id yang berlangsung selama 100 hari.

Ia menjelaskan, dilibatkannya peserta "Project 100" ini dimulai saat rapat rencana penataan ruang publik bersama kepala dinas dan pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Teras Sukasari, Bogor (16/1).

Baca juga: Bima Arya buka akses pasar yang ditutup manajemen Plaza Jambu Dua sejak Desember 2023

Ada tiga pembahasan, perencanaan penataan yang dilakukan, diantaranya penataan ruang publik di area pasar, kolong jembatan Otista dan Alun-alun Kota Bogor.

Bima Arya menyebutkan peserta "Project 100" ini sudah melakukan tugas lapangan dan membuat skema serta pemetaan permasalahan yang dilanjutkan dengan mengikuti rapat internal bersama Wali Kota Bogor beserta jajaran Pemkot Bogor.

Sebanyak 30 peserta "Project 100" ini dibagi menjadi tiga klaster, dengan masing-masing klaster diisi oleh 10 peserta, yakni klaster penataan ruang publik, transportasi dan penataan pasar.

Setelah mengikuti rapat terkait perencanaan, Bima Arya mengajak para peserta untuk meninjau ke kolong Jembatan Otista dan Alun-alun Bogor.

Di sana, para peserta melihat bagaimana proses perencanaan, yang dimulai dari berbagai pembahasan.

Baca juga: DPRD Bogor apresiasi Bima Arya bangun ulang masjid agung megah

Selain itu, Bima Arya juga memberikan mentoring kepada para peserta dan juga mempersilahkan para peserta mengemukakan ide, gagasan yang kemudian bisa dieksekusi melalui action.

Peserta "Project 100" Akram Musthafa menyampaikan kegiatan ini memberikan kesan yang menyenangkan dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman.

Dengan diajak dalam pembahasan membuat perencanaan, meninjau langsung kondisi lapangan dan mendapat mentoring langsung dari Wali Kota Bogor yang juga pembina "Project 100", ia bisa mendapatkan ilmu bagaimana proses melakukan penataan kota.

"Seperti penataan kolong jembatan pak Wali sangat detail dan teknis sekali. Hal-hal yang dibahas itu dari hal sederhana sampai hal besar. Kita juga tahu bagaimana penataan PKL, penataan ruang terbuka di Alun-alun dengan konsep 70:30, artinya 70 persen ruang terbuka dan 30 persen boleh ada bangunan," kata Akram.

Baca juga: Gugatan Wali Kota Bogor Bima Arya ke MK dikabulkan

Mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University ini pun mengaku sangat beruntung karena mendapatkan kesempatan emas untuk mengikuti "Project 100" sehingga bisa menambah ilmu pengetahuan dan wawasannya.

"Karena ini kesempatan emas saya untuk bisa belajar langsung soal pemerintahan dan turun langsung bersama Kang Bima, menemani Kang Bima, kita bisa melihat belajar dan mendapat ilmu serta pengalaman dan kita juga bisa memberikan ide, masukan, gagasan, inovasi, action dan sesuatu yang strategis untuk kemajuan Kota Bogor di 100 hari kepemimpinan Kang Bima," paparnya.(KR-MFS)

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024