Purwakarta (Antara Megapolitan) - Sebanyak 75 member jaringan kerja sama antara badan pengelola sungai dari berbagai negara yang tergabung Network of Asia River Basin Organization (NARBO) meninjau kawasan hutan NARBO di sekitar kawasan Waduk Jatiluhur, Rabu.
"Hutan NARBO ini pertama kali digagas pada tahun 2006. Jadi, saat ini ditinjau bersama-sama perkembangan kawasan hutan itu," kata Direktur Utama Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur Djoko Saputro di Purwakarta.
Ia mengatakan bahwa luas kawasan hutan NARBO itu mencapai 6 hektare. Selain itu, juga ada kawasan hutan di dekat Waduk Jatiluhur seluas 10 hektare.
Di samping meninjau kawasan hutan, sebanyak 75 member NARBO dari berbagai negara di Asia juga melakukan penanaman pohon di sekitar waduk.
"Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah member dari NARBO," katanya.
Lokasi di sekitar waduk Jatiluhur dipilih menjadi kawasan hutan NARBO sebagai contoh pengelolaan lingkungan di sekitar waduk.
"Adanya kawasan hutan di sekitar Waduk Jatiluhur juga sebagai bentuk komitmen Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur dalam melakukan konservasi lingkungan," kata Dirut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Hutan NARBO ini pertama kali digagas pada tahun 2006. Jadi, saat ini ditinjau bersama-sama perkembangan kawasan hutan itu," kata Direktur Utama Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur Djoko Saputro di Purwakarta.
Ia mengatakan bahwa luas kawasan hutan NARBO itu mencapai 6 hektare. Selain itu, juga ada kawasan hutan di dekat Waduk Jatiluhur seluas 10 hektare.
Di samping meninjau kawasan hutan, sebanyak 75 member NARBO dari berbagai negara di Asia juga melakukan penanaman pohon di sekitar waduk.
"Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah member dari NARBO," katanya.
Lokasi di sekitar waduk Jatiluhur dipilih menjadi kawasan hutan NARBO sebagai contoh pengelolaan lingkungan di sekitar waduk.
"Adanya kawasan hutan di sekitar Waduk Jatiluhur juga sebagai bentuk komitmen Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur dalam melakukan konservasi lingkungan," kata Dirut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017