Bogor (Antara Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat terjadi 13 kali bencana alam yang melanda Kota Bogor, Jawa Barat, dalam kurun waktu dua hari terakhir.

"Beruntung dalam kejadian bencana selama dua hari berturut-turut ini dapat diminimalkan korban jiwa," kata Kepala Satlak BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan di Bogor, Selasa.

Ia menjelaskan, 13 kejadian bencana terjadi selama dua hari ini dipicu oleh hujan yang turun selama tiga hari berturut-turut. Bencana alam yang terjadi meliputi banjir lintasan, dan longsor.

"Walau korban jiwa dapat dicegah, kerugian materi yang dialami cukup besar karena kejadian ini. BPBD masih terus melakukan inventarisasi dan menyalurkan bantuan tanggap darurat," katanya.

Ia mengatakan, dari 13 kejadian bencana alam yang melanda Kota Bogor sejak Senin sampai Selasa ini didominasi oleh bencana longsor serta pergerakan tanah yang menyebabkan rumah warga ambruk.

"Juga ada banjir lintasan. Kejadian ini hampir merata terjadi di semua wilayah Bogor," kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, BPBD Kota Bogor telah menyalurkan bantuan tanggal darurat kepada korban bencana alam berupa natura dan pemasangan terpal di beberapa lokasi longsor.

Adapun rincian bencana alam yang terjadi di Kota Bogor, banjir lintasan diperbatasan Kelurahan Tanah Baru dan Kelurahan Tegal Gundil, Kampung Babakan RT 04/RW 16 dan RT 03/ RW 05 terjadi Selasa pukul 05.00 WIB.

"Lokasi tersebut memang rawan banjir saat musim hujan, kawasan pemukiman dekat pinggir Sungai Ciheleut yang meluap kalau hujan," katanya.

Penyebab luapan dikarenakan menyempitnya saluran air dan tidak berfungsi dengan baik. Kondisi terakhir, air sudah surut, meninggalkan lumpur di jalan dan rumah warga.

Kejadian berikutnya, longsor susulan di RT 01/RW 07 Kelurahan Tegalega, Kecamatan Bogor Tengah. Longsor mengancam rumah kontrakan milik Handan yang dihuni satu kepala keluarga dengan lima jiwa.

Kejadian ketiga, longsor tebingan di Kampung Cipinang, Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, setinggi 15 meter. Kejadian keempat, pohon jambu terbawa longsoran dibibir Sungai Ciliwung, Keluraha Sempur, Kecamatan Bogor Tengah.

Kejadian kelima, dinding kamar amruk di Gang Muha, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat. Ambruknya dinding karena tidak kuat menahan beban air dikarenakan posisi tanah yang kenih tinggi dari pada dinding kontrakan.

"Kontrakan dihuni oleh Haerudin (38) bersama tiga keluarganya. Tidak ada korban jiwa, mereka diungsikan sementara waktu," katanya.

Kejadian keenam, banjir di wilayah Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, menggenai delapan kepala keluarga terdiri dari 23 jiwa dengan ketinggian air mencapai 30 cm lebih.

Ketujuh, peristiwa rumah amburk bagian kamar di Kampung Gudang, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah. Luas kamar 3x2 meter. Pemilik rumah atas nama Atma dihuni oleh tiga jiwa.

"Pemilik rumah sudah diungsikan ke rumah saudaranya," katanya.

Kejadian kedelapan, sebuah rumah ambruk tertimpa pohon di Kampung Rambay Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara. Kesembilan, longsor tanah merusak akses jalan warga di Kelurahan Cilendek Barak, Kecamatan Bogor Barat.

Tanah lonsgor terjadi di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara. Longsor berikutnya terjadi dibelakang rumah Suharto Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat.

Kejadian ke12, robohnya talud atau TPT berukuran kurang lebih 4x15 meter di bantaran Sungai Susukan Tengah, Kampung Tajur, Kelurahan Pakuan, Kecamatan Bogor Selatan. Selain itu, longsor tebingan di Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat mengancam lima rumah warga.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017