Jakarta (Antara Megapolitan) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar debat terakhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Jumat malam.

Dalam debat terakhir kali ini, KPU DKI Jakarta mengangkat tema kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta.

Debat ketiga kali ini menggunakan satu moderator seperti pada debat pertama dan berbeda dengan debat kedua yang menghadirkan dua orang moderator. Alfito Deannova menjadi moderator debat kali ini.

Debat kali ini akan mengakhiri rangkaian adu gagasan tiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta yaitu  Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang digelar secara resmi oleh KPU DKI Jakarta. Sebelumnya, debat digelar pada Jumat, 27 Januari 2017 dan 13 Januari 2017.        
   
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno optimistis pelaksanaan debat publik calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang berlangsung tiga kali meningkatkan partisipasi politik warga Jakarta.

Dia mengatakan rata-rata pemilih di Jakarta merupakan pemilih rasional sehingga tidak mudah memutuskan pilihannya sehingga mereka akan melihat dulu program, kapasitas dan jiwa kepemimpinan masing-masing pasangan calon.
        
Isu Disabilitas

Isu penyandang disabilitas diangkat dalam debat terahir kali ini. Para pasangan calon memaparkan sejumlah program terkait isu tersebut.

Pasangan nomor urut 1 Agus-Sylvi menyampaikan akan membangun 800 unit sekolah inklusi untuk penyandang disabilitas beserta guru-guru profesional dan fasilitasnya.

Selain itu, menurut Agus, akses transportasi publik juga akan mengakomodasi penyandang disabilitas sehingga Jakarta sejajar kota-kota dunia yang ramah terhadap semua pihak.

Sementara penyandang dissabilitas juga akan diberdayakan melalui pemberian keterampilan dan kompetensi untuk bekerja.

Agus juga menyinggung pemberdayaan para penyadang disabilitas melalui program Rp1 Miliar per RW.

Agus juga menyatakan akan memastikan kuota dua persen untuk bekerja sebagai aparat sipil negara (ASN) di pemerintahan provinsi sesuai UU No 8/2016 tentang Penyadang Disabilitas.

Pasangan Ahok-Djarot akan menjadikan Jakarta sebagai provinsi pelopor dalam mengimplementasikan UU Penyandang Disabilitas tersebut.

Selain itu, menurut Ahok, pihaknya memilik program seperti Jakarta Trans Care untuk bidang transportasi dan trotoar untuk penyandang disabilitas.

Dalam telah mengawali transportasi yang ramah disabilitas dengan pengoperasian bus yang memiliki pegas untuk memudahkan kaum difabel masuk ke bis. Seperti Jakarta Trans Care untuk bidang transportasi dan trotoar untuk penyandang disabilitas. Transportasi tersebut, menurut Ahok akan diperbanyak.

Selain itu, menurut Ahok, perlu adanya pendataan kaum disabilitas sehingga dapat membuat program-program yang tepat.

"Kita nggak bisa menyamaratakan, kita juga sadar banyak penyandang disabilitas karena sakit menua atau kecelakaan. Kita mesti tahu datanya, siapa mereka," ujarnya.

Ahok menyebut mereka juga memiliki program lainnya yang telah diterapkan selama menjabat untuk penyandang disabilitas.

Sedangkan pasangan calon nomor 3, Anies-Sandi Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan melibatkan perempuan dan kelompok masyarakat dengan kemampuan berbeda atau "different ability" (disabilitas) dalam pembuatan kebijakan menyangkut mereka.

Anies menginginkan agar kebijakan di Jakarta adalah untuk semua tanpa menyingkirkan yang lain. Ia mencontohkan terkait trasnportasi dan sebagianya.
    
Melawan Narkoba

Terkait isu dalam mengatasi peredaran narkoba dan dampaknya, Agus Harimurti Yudhoyono akan sangat tegas dengan tidak memberikan ampun bagi bandar dan pengedar narkoba, manakala terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017.

Sylviana Murni menambahkan program pemberdayaan masyarakat Rp1 miliar per RW juga dapat diarahkan untuk memberikan perhatian pada masalah narkoba. Penguatan lingkungan melalui PKK dan keluarga juga disinggung dalam pemberantasan narkoba.

Sementara Djarot Saiful Hidayat menginginkan rumah sakit di seluruh Jakarta memiliki dan memberikan fasilitas bagi para pengguna narkoba untuk direhabilitasi.

Ia juga menegaskan tak akan kompromi dengan masalah narkoba. Tempat hiburan yang kedapatan jual narkoba, tak boleh buka lagi.

Sedangkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam debat publik putaran terakhir memaparkan program pendampingan profesional untuk memerangi penyalahgunaan narkoba dan pornografi.

Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan mengaktifkan kembali program RW Siaga untuk mewujudkan pertahanan lingkungan dan masyarakat yang aman dari narkoba dan perda hukuman tambahan bagi pengedar narkoba.

Anies juga menyatakan akan bersikap tegas kepada pengedar narkoba dan menyayangi korban narkoba bila terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta bersama pasangannya Sandiaga Uno.  

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berinisiatif untuk memberdayakan keahlian perempuan dalam bidang pendidikan dan ekonomi sehingga kelak mampu menghindarkan keluarga dari ancaman narkoba.
    
Program Lainnya

Sementara itu, dalam memperbaiki kualitas hidup masayarakat Jakarta, pasangan calon memberikan sejumlah program unggulan lainnya. Basuki Tjahaja Purnama membanggakan program ruang publik yang ia inisiasi, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Dalam debat publik putaran ketiga, tema yang diusung berkaitan dengan kependudukan dan peningkatan kualitas masyarakat Jakarta.

"Bicara tentang perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan penanggulangan narkoba, kita bicara tentang keluarga, tentang komunitas. Oleh karena itu, kami berhasil membangun 188 RPTRA sampai tahun lalu," kata Ahok dalam Debat Pilkada yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat.

Ahok mengatakan masyarakat perlu ditumbuhkan rasa saling peduli dan saling memerhatikan satu sama lain sehingga akan timbul silaturahmi dan rasa gotong royong yang menjadi kunci dalam mengatasi berbagai persoalan.

Di RPTRA, masyarakat bisa saling berbagi pengetahuan, misalnya cara mendidik anak yang baik, serta melakukan kegiatan bersama seperti olah raga sehingga seluruh keluarga di Jakarta, mulai dari janin, remaja, pemuda hingga lansia bisa menikmati sebuah tempat bersama dan tercipta kebahagiaan di ibu kota.

Sementara itu Sandiaga mengatakan program wirausaha, One Kecamatan One Center for Enterprenuership (OK OCE), yang diinisiasinya dengan Anies Baswedan, menjadi terobosan masalah urbanisasi yang kerap melanda Jakarta.

Program OK OCE akan menciptakan 44 pusat pertumbuhan industri di Jakarta. Hal ini menurut Sandiaga akan menajwab kekahwatiran warga terhadap kuranganya lapangan pekerjaan.

Sedangkan calon Gubernur Anies Baswedan mengunggulkan program kepemilikan rumah dengan "down payment" (DP) atau uang muka nol persen pada proses pembelian rumah yang dilakukan secara kredit. DP merupakan salah satu hambatan yang kerap menghalangi warga untuk memiliki rumah sendiri

"Uang muka ini persentasenya bisa tinggi, ini masalah. Jadi solusi yang kami tawarkan adalah bekerjasama dengan perbankan, bukan menyiapkan perumahan, tapi yang kita siapkan adalah kredit rumah tanpa memberikan uang muka," tuturnya.

Mekanisme yang dilakukan adalah dengan menabung secara konsisten, sesuai dengan daya beli dan kemampuan, sampai dengan sepuluh persen dari harga rumah. Jika dinilai konsisten, maka dana itu dikonversi menjadi pengganti uang muka, katanya.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono berjanji berjanji menata pedagang kaki lima (PKL) tanpa melakukan penggusuran.

"Kami ingin menata dan mengembangkan PKL. Bukan digusur,  tapi dikembangkan dan diberdayakan," katanya dalam debat tersebut. (Ant).

Pewarta: M Arif Iskandar

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017