Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menggulirkan gerakan masyarakat tanam cabai sebagai langkah strategis untuk mencegah inflasi.
"Selain untuk pengendalian inflasi, gerakan masyarakat tanam cabai ini juga untuk menumbuhkan produksi cabai lokal," kata Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, saat Kick Off Gerakan Masyarakat Tanam Cabai di Desa Gubungkarung, Kecamatan Maniis, Purwakarta, Kamis.
Ia menyampaikan, berdasarkan data dari BPS menunjukkan bahwa saat ini, lebih dari 370 kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan harga cabai.
Salah satu penyebabnya, produksinya yang rendah dan menyebabkan ketersediaan cabai di pasar-pasar terbatas, sedangkan permintaannya tinggi.
Baca juga: Pemkab Purwakarta gelar operasi pasar murah bersubsidi upaya atasi inflasi
Baca juga: Pemkab Purwakarta berkomitmen kendalikan laju inflasi daerah
Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian, pemerintah daerah diminta untuk melakukan Gerakan Tanam Cabai guna memastikan stok atau komoditi di daerah itu tersedia dengan harga yang terjangkau.
"Gerakan Tanam Cabai tidak hanya untuk menciptakan stabilitas harga, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha di sektor pertanian," katanya.
Menurut dia, gerakan tanam cabai ini akan direalisasikan di seluruh kecamatan dan dalam waktu dekat Pemkab Purwakarta akan membagikan bibit cabai.
Sementara itu, saat ini harga cabai di pasaran sekitar Purwakarta mengalami kenaikan. Bahkan cabai rawit merah harganya tembus hingga Rp120 ribu per kilogram.
Baca juga: Pemkab Purwakarta gulirkan program padat karya sebagai upaya penanganan inflasi
Sejumlah pedagang di pasar tradisional sekitar Purwakarta itu mengatakan bahwa harga cabai tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
Sebelumnya, harga cabai rawit merah di harga Rp100 ribu per kilogram, bahkan sempat di harga harga Rp60 ribu per kilogram.
Informasi dari para pedagang, kenaikan harga cabai itu akibat cuaca yang saat ini memasuki musim hujan dan berdampak pada ketersediaan barang, serta momen jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. (KR-MAK)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Selain untuk pengendalian inflasi, gerakan masyarakat tanam cabai ini juga untuk menumbuhkan produksi cabai lokal," kata Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, saat Kick Off Gerakan Masyarakat Tanam Cabai di Desa Gubungkarung, Kecamatan Maniis, Purwakarta, Kamis.
Ia menyampaikan, berdasarkan data dari BPS menunjukkan bahwa saat ini, lebih dari 370 kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan harga cabai.
Salah satu penyebabnya, produksinya yang rendah dan menyebabkan ketersediaan cabai di pasar-pasar terbatas, sedangkan permintaannya tinggi.
Baca juga: Pemkab Purwakarta gelar operasi pasar murah bersubsidi upaya atasi inflasi
Baca juga: Pemkab Purwakarta berkomitmen kendalikan laju inflasi daerah
Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian, pemerintah daerah diminta untuk melakukan Gerakan Tanam Cabai guna memastikan stok atau komoditi di daerah itu tersedia dengan harga yang terjangkau.
"Gerakan Tanam Cabai tidak hanya untuk menciptakan stabilitas harga, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha di sektor pertanian," katanya.
Menurut dia, gerakan tanam cabai ini akan direalisasikan di seluruh kecamatan dan dalam waktu dekat Pemkab Purwakarta akan membagikan bibit cabai.
Sementara itu, saat ini harga cabai di pasaran sekitar Purwakarta mengalami kenaikan. Bahkan cabai rawit merah harganya tembus hingga Rp120 ribu per kilogram.
Baca juga: Pemkab Purwakarta gulirkan program padat karya sebagai upaya penanganan inflasi
Sejumlah pedagang di pasar tradisional sekitar Purwakarta itu mengatakan bahwa harga cabai tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
Sebelumnya, harga cabai rawit merah di harga Rp100 ribu per kilogram, bahkan sempat di harga harga Rp60 ribu per kilogram.
Informasi dari para pedagang, kenaikan harga cabai itu akibat cuaca yang saat ini memasuki musim hujan dan berdampak pada ketersediaan barang, serta momen jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. (KR-MAK)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023