Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat tidak menemukan dampak bencana akibat gempa bumi tektonik di wilayah Kabupaten Sukabumi berkekuatan 2,2 magnitudo Kamis (14/12) pukul 4:10:34 WIB dan 4,6 magnitudo pukul 6.35.12 WIB.
"Satu jam berselang, belum ada dampak yang dilaporkan petugas maupun warga. Mudah-mudahan aman," kata Kepala BPBD Kota Bogor Hidayatullah saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Kamis.
Hidayatullah mengimbau agar masyarakat tetap waspada bencana di musim penghujan ini. Warga diharapkan selalu memastikan kondisi bangunannya tidak rawan roboh, tidak berdiam di bawah pohon besar saat berteduh dan tidak berpergian ketika tidak terdesak saat hujan turun.
Ia pun menastikan petugas BPBD di wilayah siap siaga membantu warga yang terdampak bencana.
"Kami siaga, selalu kami pantau," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Bogor siapkan opsi relokasi bagi warga korban bencana gempa pamijahan
Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Hadi Saputra menyampaikan pada Kamis (14/12) pukul 06:35:12 WIB, wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa pusat gempa bumi ini berkekuatan 4,6 Magnitudo terletak pada koordinat 6.76 LS dan 106.53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km BaratLaut Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 5 kilometer.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartono menerangkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Baca juga: PVMBG catat ada peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Salak
Kemudian, dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau Shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pamijahan, Kabupaten Bogor dengan skala Intensitas III - IV MMI.
Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi,
Di Panggarangan, Bayah, Kalapanunggal, Cilograng, Kabupaten Bogor dengan skala Intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu, Di Ciputat, Tangerang, Provinsi Banten, dengan Skala Intensitas II - III MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca juga: 14 rumah di Pamijahan Bogor rusak akibat bencana gempa bumi
Di Palabuhan Ratu dengan Skala Intensitas II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)*.Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
Pemantauan gempabumi sejak tanggal 6 Desember 2023 hingga 14 Desember 2023 pukul 06.35 WIB sudah terjadi Gempabumi sebanyak 50 kali di lokasi yang sama.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Hartono.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Satu jam berselang, belum ada dampak yang dilaporkan petugas maupun warga. Mudah-mudahan aman," kata Kepala BPBD Kota Bogor Hidayatullah saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Kamis.
Hidayatullah mengimbau agar masyarakat tetap waspada bencana di musim penghujan ini. Warga diharapkan selalu memastikan kondisi bangunannya tidak rawan roboh, tidak berdiam di bawah pohon besar saat berteduh dan tidak berpergian ketika tidak terdesak saat hujan turun.
Ia pun menastikan petugas BPBD di wilayah siap siaga membantu warga yang terdampak bencana.
"Kami siaga, selalu kami pantau," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Bogor siapkan opsi relokasi bagi warga korban bencana gempa pamijahan
Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Hadi Saputra menyampaikan pada Kamis (14/12) pukul 06:35:12 WIB, wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa pusat gempa bumi ini berkekuatan 4,6 Magnitudo terletak pada koordinat 6.76 LS dan 106.53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km BaratLaut Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 5 kilometer.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartono menerangkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Baca juga: PVMBG catat ada peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Salak
Kemudian, dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau Shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pamijahan, Kabupaten Bogor dengan skala Intensitas III - IV MMI.
Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi,
Di Panggarangan, Bayah, Kalapanunggal, Cilograng, Kabupaten Bogor dengan skala Intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu, Di Ciputat, Tangerang, Provinsi Banten, dengan Skala Intensitas II - III MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca juga: 14 rumah di Pamijahan Bogor rusak akibat bencana gempa bumi
Di Palabuhan Ratu dengan Skala Intensitas II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)*.Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
Pemantauan gempabumi sejak tanggal 6 Desember 2023 hingga 14 Desember 2023 pukul 06.35 WIB sudah terjadi Gempabumi sebanyak 50 kali di lokasi yang sama.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Hartono.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023