Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyampaikan angka rata-rata lama sekolah di daerahnya naik 0,03 tahun berdasarkan data terbaru tahun 2023.

Koordinator Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor, Jumat, mengatakan angka rata-rata lama sekolah tahun 2023 menjadi 8,37 tahun dari tahun sebelumnya 8,34 tahun.

"Terjadi kenaikan 0,03 tahun angka rata-rata lama sekolah Kabupaten Bogor," ungkap Ujang.

Meski mengalami kenaikan, angka tersebut masih di bawah angka rata-rata lama sekolah Provinsi Jawa Barat, yakni 8,83 tahun. Kemudian, angka tersebut juga belum sesuai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor yang menargetkan angka rata-rata lama sekolah tahun 2023 selama 8,61 tahun.

Baca juga: Sejumlah jurus Pemkab Bogor atasi rendahnya angka rata-rata lama sekolah

Rata-rata lama sekolah adalah angka yang menggambarkan lamanya (tahun) masa sekolah yang dialami penduduk usia 25 tahun ke atas.

Dua tahun berturut-turut pada 2021-2022, Pemerintah Kabupaten Bogor juga tidak mencapai rata-rata lama sekolah sesuai target RPJMD. Pada tahun 2021 dari target 8,39 tahun realisasinya 8,31 tahun. Kemudian, tahun 2022 dari target 8,5 tahun realisasinya hanya 8,34 tahun.

Sebelumnya, Bupati Bogor Iwan Setiawan menyebutkan Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah yaitu membentuk tim satgas di tingkat RT.

Tim satgas tingkat RT ini berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk menginventarisir masyarakat putus sekolah.

Baca juga: DPRD Bogor dorong pemda tingkatkan usia rata-rata lama sekolah

"Pemerintah Kabupaten Bogor juga mewajibkan setiap satu guru untuk mengajar lima warga di lingkungan terdekat yang putus sekolah, untuk mengejar target rata-rata lama sekolah," kata Iwan.

Program bernama Mawar Sagu atau Lima Warga Satu Guru ini dijalankan oleh para tenaga pendidik di Kabupaten Bogor, dengan menjaring tetangga atau kerabat mereka yang belum mengenyam pendidikan hingga SMP. Kemudian diarahkan untuk mengikuti kejar paket kesetaraan.

Selain program Mawar Sagu, Pemkab Bogor juga mencoba strategi lain, seperti mengoptimalkan peran lembaga pendidikan dan organisasi profesi pendidik. Kemudian, Pemkab Bogor juga melibatkan kepala desa untuk mengakselerasi wajib belajar sembilan tahun, demi meningkatkan angka RLS.

Baca juga: Dewan Pendidikan: Angka rata-rata lama sekolah di Bogor perlu ditingkatkan

Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan penilaian terhadap kecamatan dan desa kaitan dengan capaian rata-rata lama sekolah.

Para kepala desa dan camat juga ditugaskan untuk mendorong pesantren yang tidak memiliki pendidikan formal agar bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) membentuk satuan pendidikan muadalah atau pesantren. 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023