Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan jumlah warga kategori miskin ekstrem di daerah itu mengalami penurunan dari semula 1.926 menjadi 1.160 kepala keluarga pada penghujung tahun ini.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi Hasan Basri di Cikarang, Rabu, mengatakan penurunan jumlah keluarga berstatus miskin ekstrem ini berdasarkan proses verifikasi lapangan dilakukan secara menyeluruh tahun ini.

"Jumlah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi awalnya ada 1.926 KK (Kepala Keluarga) pada awal tahun lalu setelah verifikasi lapangan jumlahnya berkurang menjadi 1.160 KK," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi bantu perbaiki 2.500 rumah tidak layak huni warga miskin

Dia mengatakan verifikasi lapangan terhadap warga miskin ekstrem mengacu pada Surat Keputusan Bupati Bekasi terkait degan penghasilan ekonomi masyarakat kategori ini yang ditetapkan senilai Rp10.739 per kapita per hari atau Rp1,2 juta tiap satu keluarga.

"Jadi kalau satu keluarga ada empat orang dikalikan Rp10.739, maka jumlahnya Rp42.956. Kemudian dikalikan satu bulan atau 30 hari. Dari empat orang itu pendapatan sebulan Rp1.288.680. Inilah yang disebut masyarakat miskin ekstrem," katanya.

Ia menyebut jumlah warga miskin ekstrem di Kabupaten Bekasi terus mengalami penurunan karena sejumlah faktor, antara lain intervensi program pemerintah daerah hingga pusat.

"Pemkab Bekasi juga provinsi dan nasional terus melakukan upaya penanganan kemiskinan ekstrem. Sisanya dipicu oleh angka kematian, migrasi, serta faktor pendukung lain," ucapnya.

Baca juga: Ada 3.961 warga Kabupaten Bekasi miskin ekstrem

Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berkomitmen mengurangi jumlah masyarakat miskin ekstrem melalui sejumlah program dengan prioritas utama pemberian bantuan langsung tunai.

Pada alokasi pembiayaan tambahan tahun ini, pemerintah daerah kembali menggulirkan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari APBD Perubahan 2023.

"Pendistribusian BLT dijadwalkan dilakukan pada pekan kedua Desember ini melalui BJB (Bank Jabar Banten) dengan besaran bantuan Rp1,5 juta. BLT ini baru sekarang saja hingga senilai Rp1,5 juta," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023